Moskow, Purna Warta – Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Iran bukan penyebab lambatnya pembicaraan Wina untuk menghidupkan kembali perjanjian JCPOA.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada konferensi pers hari Kamis (30/12) bahwa Rusia menegaskan Iran bukanlah penyebab dalam memperlambat pembicaraan Wina tentang pencabutan sanksi sepihak terhadap Republik Islam.
Baca Juga : Wakil Komandan IRGC: Kami Terus Lakukan Balas Dendam Atas Pembunuh Jenderal Soleimani
Menurut kantor berita Rusia Tass, Zakharova mengatakan pada konferensi pers harian: “Kami tidak melihat alasan untuk mengatakan bahwa pihak Iran menghalangi proses ini, karena sanksi terhadap Iran masih tetap berlaku.”
Mengkritik penarikan sepihak AS dari perjanjian JCPOA, juru bicara kementerian luar negeri Rusia mengatakan bahwa “Washington lebih dari sekali menyesali keputusan mematikan pemerintah sebelumnya untuk melanggar kesepakatan nuklir dengan Iran.”
“Amerika Serikat dengan menganggap sepele dan sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, hal ini tentunya bertentangan dengan metode dan bentuk penarikan dari kesepakatan yang dicapai oleh para diplomat Amerika sendiri,” kata Zakharova.
“Rekonstruksi selalu lebih sulit daripada perusakan. Washington harus sadar dan mengambil langkah-langkah praktis untuk mendukung janjinya untuk kembali ke JCPOA dan untuk membantu memperbaiki situasi. Kami berharap bahwa upaya intensif akan berlanjut untuk pertemuan Wina, meskipun ada pihak yang menentang kembalinya JCPOA,” tambah Zakharova.
Baca Juga : Wakil Komandan IRGC: Kami Terus Lakukan Balas Dendam Atas Pembunuh Jenderal Soleimani
“Kami akan terus bergerak maju, karena tidak ada alternatif selain JCPOA, dan kami juga membantu mengatasi masalah buntu yang muncul sebagai akibat penarikan sepihak AS dari JCPOA,” katanya.
“Masalah utama hari ini adalah bagaimana kita menerapkan kesepakatan JCPOA sepenuhnya, dengan cara yang sama yang telah disepakati pada tahun 2015 dan juga sesuai dengan Resolusi 2231,” kata Zakharova.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa para pihak anggota JCPOA ingin mencapai kesepakatan dalam pembicaraan Wina sesegera mungkin.
“Ada pemahaman yang jelas bahwa jalan menuju tujuan ini akan dicapai melalui koreksi semua pelanggaran AS dan langkah timbal balik oleh Tehran untuk terus menerapkan komitmen sukarela dalam membatasi kegiatan nuklir,” katanya.
Perundingan putaran kedelapan antara Iran dan kelompok P4+1 untuk mencabut sanksi terhadap Iran dimulai dengan pertemuan perdana Komisi Gabungan anggota JPOA pada Senin malam, 27 Desember, di Wina. Pertemuan tersebut membahas proses negosiasi dan juga membahas bagaimana melanjutkan pembicaraan.
Baca Juga : 1483 Tewas dan Terluka Akibat Agresi Saudi di Sa’dah Selama 2021
Laporan yang diterbitkan menunjukkan bahwa putaran pembicaraan Wina saat ini pada kesempatan Tahun Baru akan ditangguhkan sementara mulai siang hari kamis (30/12). Menurut Enrique Mora, Wakil Menteri Luar Negeri Uni Eropa dan Koordinator KTT Wina, pada hari Senin mendatang (3 Januari) akan dilanjutkan.
Pembicaraan Wina putaran kedelapan untuk sementara akan berakhir hari kamis ini, ketika Mikhail Ulyanov, perwakilan Rusia untuk organisasi internasional yang berbasis di Wina, kemarin mengumumkan bahwa para pihak anggota JCPOA puas dengan hasil positif dari pembicaraan Wina.
“Para pihak anggota JCPOA (kecuali Iran) dan [delegasi AS] bertemu malam ini untuk bertukar pandangan tentang keadaan saat ini dari pembicaraan Wina,” tulis Ulyanov dalam pesan Twitter.
Pada pertemuan ini, semua delegasi mencatat kemajuan yang dicapai dalam putaran pembicaraan sebelumnya dan mengumumkan kesiapan mereka untuk melanjutkan konsultasi intensif, dan juga menyatakan bahwa sebagian besar proposal Iran telah dimasukkan dalam teks baru. Di akhir pertemuan, diputuskan bahwa negosiasi dan pembahasan teks akan dilanjutkan mulai Selasa, 4 Januari, dalam level dan format yang berbeda.
Baca Juga : Desakan Al-Mohandes Untuk Selalu Bersama Syahid Soleimani Pada Malam Kesyahidan
Di sisi lain, Ali Bagheri, Wakil Menteri Luar Negeri Iran dan Negosiator Senior Republik Islam Iran dalam pembicaraan Wina, pada hari Senin minggu ini (27 Desember), dengan mengacu pada kemajuan yang dicapai dalam pembicaraan putaran ketujuh, mencatat pentingnya pencabutan sanksi, dan memberikan jaminan yang memadai dan obyektif dari pihak anggota pembicaraan Wina. Seperti pada putaran sebelumnya, Iran sepenuhnya siap untuk terlibat secara serius dan memajukan pembicaraan.