Rabat, Purna Warta – Media warta mengabarkan perlengkapan militer Maroko yang dipersenjatai dengan sistem pertahanan jarak jauh FD-2000 buatan China, versi ekspor dari HQ-9B.
Angkatan bersenjata Maroko melengkapi pangkalan militernya dengan sistem pertahanan jarak jauh buatan China, mereka mengadakan acara pembukaan di basis militer kota Sidi Yahya El Gharb.
Baca Juga : Hancurnya Kilang Minyak di Pinggiran Hama oleh Drone Tempur Rusia
Mengutip surat kabar The Defense Post, 21/12, pangkalan militer tersebut memiliki luas 420.000 meter persegi yang mencakup kantor, pangkalan serta hangar reparasi. Basis ini dilengkapi dengan sistem pertahanan udara made in China yaitu FD-2000 yang dibeli pemerintah Maroko di pertengahan tahun 2021.
Basis militer di kota Sidi Yahya El Gharb ini juga dipersenjatai dengan sistem pertahanan udara jarak menengah Sky Dragon-50, yang juga dibeli dari Negeri Bambu oleh kedaulatan Rabat pada tahun 2017 lalu. Adapun sistem FD-2000 dibangun untuk membasmi target dan rudal balistik dalam jarak 250 kilometer.
FD-2000 juga mampu mendeteksi target hingga ketinggian 30 kilometer di atas tanah dan memiliki radar deteksi hingga jarak kejauhan 280 kilometer. FD-2000 adalah hasil pengembangan badan sains dan antariksa Beijing, yang mana dibeli Maroko sebagai pelengkap sistem pertahanan berlapis negara.
Baca Juga : Zionis: Kami Mampu Serang Iran, Tapi Setelahnya Kami Khawatir!
The Defense Post mengamati bahwa ini merupakan langkah besar Maroko, karena negara ini terletak di bagian utara Afrika yang memang banyak bergantung pada serangan udara melalui jet-jet tempur.
Analisa The Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menunjukkan bahwa Maroko merupakan salah satu dari 4 eksportir utama perlengkapan militer di dunia. Dan AS adalah salah satu pengimpor kuncinya.
Selain dari China, Maroko juga telah membeli senjata dari AS, Prancis, Turki dan Israel. Senjata Israel seperti SkyLock, ditanam khususnya di wilayah provinsi-provinsi selatan Maroko demi menambah kuat kemampuan deteksi. Selain pembelian senjata, Rabat-Tel Aviv juga menyepakati pembangunan perusahaan produksi drone detektor dan agresor di tanah Maroko.
Baca Juga : Aneh, Warga Yahudi Israel Suka Lagu Hizbullah + Video