Aleppo, Purna Warta – Milisi Kurdi di Aleppo utara di Suriah utara bentrok dengan elemen-elemen tentara bayaran yang berafiliasi dengan Turki, dan serangan roket dan artileri dilakukan oleh kedua belah pihak.
Milisi Kurdi yang dikenal sebagai Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dan teroris yang dikenal sebagai Tentara Nasional Suriah (berafiliasi dengan Turki) bentrok di Aleppo utara.
Baca Juga : Penguatan Kerjasama Damaskus-Manama
Surat kabar Saudi Asharq Al-Awsat melaporkan bahwa bentrokan terjadi di provinsi Aleppo dengan senjata berat, dan bahwa tentara Suriah mengirim lebih banyak peralatan militer dan pasukan ke daerah Tall Rifat di Aleppo utara.
Menurut ASharq Al-Awsat, pasukan Turki dan teroris yang didukung Turki bersiaga di Aleppo, dan pesawat pengintai Turki telah meningkatkan penerbangan mereka di daerah yang dikendalikan oleh milisi Kurdi.
Seorang pejabat senior tentara Nasional Suriah mengatakan pemboman berat telah terjadi antara kelompok tersebut dan elemen Kurdi di daerah Menagh dan Tall Rifat (20 km utara Aleppo), di mana ruang operasi Kurdi menjadi sasaran.
Situs berita milik oposisi Enabbaladi melaporkan bahwa serangan itu berupa serangan artileri dan roket, dan akibatnya sejumlah militan Kurdi tewas dan terluka.
Baca Juga : Lagi, Israel Serang Selatan Damaskus
Tentara bayaran Turki mendemonstrasikan peralatan militer mereka.
Enabbaladi juga melaporkan bahwa elemen teroris yang ada di Suriah utara dalam siaga tinggi dan meningkatkan kesiapan militer. Tentara bayaran yang berafiliasi dengan Turki juga berparade di wilayah pendudukan.
Ruang Komando Unit (‘Azm), yang terdiri dari beberapa kelompok yang berafiliasi dengan Tentara Nasional, mengadakan parade dengan tank dan peralatan militer mereka di kota Azaz dan kota Sejo, utara Aleppo, pada hari Kamis (9/6). Ruang operasi tersebut mengatakan bahwa Langkah-langkah ini adalah bagian dari peningkatan kesiapsiagaan untuk perang di masa yang akan datang.
Akan tetapi, sumber berita yang berafiliasi dengan Kurdi tidak merilis informasi tentang serangan itu. Namun, sumber-sumber itu melaporkan serangan artileri tentara bayaran Turki di kota Tall Tamer di utara provinsi Al-Hasakah dan menekankan bahwa tidak ada korban jiwa akibat serangan tersebut.
Baca Juga : Lagi, 101 Pelanggaran Gencatan Senjata oleh Koalisi Saudi
Kementerian Pertahanan Turki, bagaimanapun, mengklaim bahwa tiga elemen yang berafiliasi dengan PKK telah tewas dalam serangan itu. Menurut kementerian tersebut, elemen-elemen itu bersiap untuk menyerang daerah-daerah yang diduduki Turki di barat laut al-Hasakah dan utara Raqqah.
Bentrokan terjadi ketika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan baru-baru ini mengatakan negaranya bermaksud untuk meluncurkan operasi di Suriah utara; Meskipun dia telah mengatakan sebelumnya bahwa tidak diketahui dengan pasti kapan serangan ini akan diluncurkan.
Dalam hal ini, Saeed Al-Hassan, yang oleh Asharq Al-Awsat dianggap sebagai aktivis di wilayah Aleppo, mengatakan bahwa
Tidak mungkin pemerintah Suriah dan elemen Kurdi akan mencapai kesepakatan dan bahwa para militan ini akan meninggalkan kota-kota utama Aleppo (Tall Rifat dan Managh) dan menyerahkan kendali Damaskus.
Al-Hassan juga mengklaim bahwa dalam beberapa hari terakhir, sejumlah keluarga komandan Pasukan Demokratik telah dipindahkan dari Tall Rifat ke Aleppo.
Baca Juga : Penandatanganan 2 Nota Kesepahaman Damaskus-Teheran
Pasukan Demokratik adalah milisi yang berafiliasi dengan Amerika Serikat. Dengan bantuan pasukan teroris Amerika, elemen-elemen ini menduduki daerah-daerah di timur laut dan timur Suriah dan telah berulang kali mengklaim otonomi, tetapi dengan ancaman Turki dan kemungkinan dibiarkan sendiri oleh Amerika Serikat, maka seperti biasa mereka cenderung mendekat ke Damaskus.
Elemen-elemen tersebut mengumumkan kesiapan mereka untuk berkoordinasi dengan pemerintah Suriah pada hari Selasa pekan ini, dan mengatakan bahwa mereka akan berkoordinasi dengan Damaskus untuk melawan kemungkinan serangan Turki di daerah-daerah di bawah kendali mereka.
Pemerintah Suriah telah berulang kali meminta pasukan Demokratik untuk keluar dari bawah payung AS, dan mereka telah mengadakan pembicaraan beberapa kali tentang hal ini, tetapi dengan sabotase Washington, mereka tidak mencapai kata sepakat. Damaskus, tentu saja, bersikeras akan mengusir Turki dan Amerika Serikat yang merupakan penjajah, dari tanah Suriah.
Baca Juga : Penangguhan Semua Penerbangan di Bandara Internasional Damaskus