Damaskus, Purna Warta – Menlu Iran dalam sebuah pertemuan menegaskan bahwa kemerdekaan Palestina adalah isu pertama dalam dunia Islam.
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Hossein Amir-Abdollahian dalam lawatannya ke Suriah, pada Sabtu (2/7) malam mengadakan pertemuan dengan para pemimpin faksi Palestina di Suriah.
Dalam pertemuan tersebut ia menyebut cita-cita bangsa Palestina sebagai isu utama dunia Islam yang sudah disuarakan Republik Islam Iran sejak berdiri.
Baca Juga : Ahli Urologi Iran akan Terima Piagam Tertinggi dari World Urological Society
Amir-Abdollahian yang tengah berada di Damaskus juga kembali menekankan dukungan Iran dalam membela perjuangan rakyat Palestina hingga pembebasan tanah air mereka dan tercapainya pembentukan pemerintahan Palestina dengan ibu kota al-Quds.
Sebagaimana dilansir dari IRNA, Menlu Iran lebih lanjut seraya menyatakan penyesalannya atas langkah sejumlah negara kawasan yang menutup mata atas isu Palestina mengatakan, mereka dengan mendekati Rezim Zionis berusaha menutupi krisis dalam negerinya.
Ia juga menilai langkah seperti ini sebuah pengkhianatan terhadap cita-cita luhur rakyat tertindas Paelstina dalam melawan kezaliman dan agresi rezim penjajah Zionis.
Baca Juga : Iran Kutuk Invasi Terbaru Zionis pada Wilayah Suriah
Perwakilan faksi-faksi muqawama di pertemuan ini menjelaskan visi mereka dan memuji dukungan Iran dalam membela perlawanan Palestina.
Amir-Abdollahian Sabtu (2/7) tiba di Damaskus untuk melakukan pembicaraan dengan petinggi Suriah dan disambut sejawatnya dari negara ini, Faisal Mekdad di bandara internasional Damaskus.
Menlu Iran hari Sabtu juga bertemu dengan Presiden Bashar al-Assad dan Faisal Mekdad. Hossein Amir-Abdollahian menyebut hubungan Tehran-Damaskus hubungan strategis dan telah menyepakati perluasan kerjasama di berbagai bidang.
Baca Juga : The Jerusalem Post: Era Baru Kerja Sama Iran dengan Tetangga Non-AS
Dalam pertemuan tersebut, ia berkata, “Kunjungan Bashar Assad baru-baru ini ke Teheran adalah titik balik baru dalam hubungan antara kedua negara. Dalam perjalanan ini, kami memasuki babak baru kerja sama komprehensif kedua negara, termasuk di berbagai bidang ekonomi dan komersial.”