Tehran, Purna Warta – Dalam sebuah tweet pada hari Jumat (15/7), Menteri Luar negeri Republik Islam Iran, Amir Abdullahian mengatakan bahwa Iran akan terus maju meningkatkan tekad di jalur “pembangunan ekonomi berkelanjutan” serta berusaha untuk menghapus sanksi. Pesan tersebut dilayangkan di halaman tweet-nya sehari setelah Biden dan Lapid menandatangani deklarasi keamanan bersama dengan isyarat melawan Iran.
“Kami tidak akan pernah melepaskan hak-hak yang tidak dapat dicabut dari bangsa Iran yang besar ini,” kata Amir Abdullahian dan menambahkan, “Mencapai kesepakatan yang baik, kuat, dan langgeng adalah tujuan kami.”
Baca Juga : Presiden AS: Keputusan Saudi Bantu Leburkan Israel dalam Kawasan
“Tanpa diragukan lagi, pertunjukan boneka Gedung Putih dan rezim Zionis di kawasan akan membuat kita lebih bertekad,” katanya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, Nasser Kan’ani juga bereaksi terhadap perkembangan tersebut di kawasan, dengan mengatakan bahwa deklarasi antara Amerika Serikat dan Israel merupakan ancaman bagi semua negara-negara muslim dan Arab karena mereka berusaha untuk mendukung apa yang disebut “tepi militer” rezim Israel di wilayah tersebut.
“Deklarasi bersama Biden dan Lapid menekankan komitmen tegas Amerika untuk menjaga keamanan dan keunggulan militer Israel. Jangan salah paham: tujuannya bukan hanya menyerang Iran, tetapi negara-negara Arab dan Islam harus selalu tunduk pada keunggulan rezim Zionis,” tulisnya dalam tweet pada hari Kamis.
“Oleh karena itu, sumber utama ancaman terhadap kawasan ini sangat jelas,” tambah juru bicara itu.
Baca Juga : Iran Geram, AS Tolak Keluarkan Visa untuk Dua Atlitnya
Para pejabat telah berulang kali mengecam kegiatan destabilisasi Israel sebagai sumber utama ketidakamanan di kawasan itu, dan memperingatkan negara-negara regional tentang bahaya membiarkan rezim itu membangun pijakan di kawasan itu.
Dalam tweet terpisah, juru bicara Iran mengatakan kawasan itu tidak akan melihat stabilitas dan perdamaian selama Amerika Serikat melanjutkan pendekatan ini dalam kebijakan luar negerinya.
“Negara-negara kawasan dan bangsa-bangsa lainnya tidak akan mencapai stabilitas dan perdamaian selama pemerintah palsu Israel tetap menjadi perhentian pertama perjalanan presiden Amerika Serikat dan tujuan nomor satu mereka untuk menjaga keamanan dan dominasinya,” tegasnya.
“Republik Islam Iran menganggap keamanan tetangganya sebagai keamanannya sendiri,” tambah pejabat itu.
Baca Juga : Kemenlu Iran Kutuk Putusan Ilegal Swedia Terhadap Hamid Nouri
Sementara itu, Presiden Sayyid Ibrahim Raisi juga memperingatkan pada hari Kamis bahwa kesalahan apa pun yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutunya akan ditanggapi dengan keras.