Mantan Pejabat Emirat Marah Atas Kapal Nimitz AS yang Tinggalkan Teluk Persia

kapal nimits

Abu Dhabi, Purna Warta – Mantan penasihat Putra Mahkota Abu Dhabi, dalam pesan twitter-nya yang  mencerminkan sikap politik para pejabat UEA, marah dan mengkritik penarikan kapal Nimitz Amerika itu dari Teluk Persia.

Tindakan AS dalam mengeluarkan kapal induk Nimitz memicu reaksi dari mantan pejabat UEA.

Abdul Khaliq Abdullah, seorang profesor universitas, analis dan mantan penasihat Putra Mahkota Abu Dhabi, bereaksi terhadap langkah AS dalam sebuah tweet pada Rabu malam (3/2), dan menyebut pemerintah baru AS itu bodoh.

“Menteri Pertahanan AS yang baru telah memerintahkan kapal induk Nimitz untuk meninggalkan perairan Teluk Persia,” tulisnya dalam tweet.

Sembari menuduh Iran telah mendukung terorisme dia mengatakan bahwa “Jika tindakan militer AS ini direncanakan sebelumnya untuk mengurangi ketegangan di wilayah tersebut, maka hal itu tidak bermasalah, tetapi jika keputusan ini bersifat politis dan sebagai salah satu permainan politik Biden yang sedang mendekati Iran sebagai negara pendukung terorisme di dunia, maka keputusan ini adalah kesalahan dan kebodohan politik AS.”

UEA dan Arab Saudi telah meminta bantuan Amerika Serikat, karena khawatir akan terulangnya serangan serupa, menyusul serangan pesawat tak berawak militer Yaman yang berhasil sampai ke fasilitas minyak Saudi di timur, dan mereka meminta lebih banyak pasukan AS  ditempatkan di wilayah Teluk Persia.

Pekan lalu, Komando Pusat AS mengumumkan akan membangun pangkalan militer untuk mendukung Arab Saudi dan melindungi minyak serta fasilitas vitalnya di Barat.

Baca juga: Emirat Janji Dukung Finansial Ke PM Kaya Lebanon, Untuk Apa?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *