Beirut, Purna Warta – Seorang mantan anggota parlemen Lebanon mengatakan bahwa kebangkitan ISIS adalah tujuan strategis Amerika Serikat dan kartu trufnya di wilayah tersebut.
Mantan anggota parlemen Lebanon Nasser Qandil hari ini (Kamis, 25 Februari) membahas upaya nyata Amerika Serikat dan sekutunya untuk menghidupkan kembali ISIS di Irak dan Suriah sebagai pembenaran bagi mereka untuk terus mempertahankan pasukan AS di negara-negara tersebut.
Dalam wawancara eksklusif dengan situs berita Irak Al-Ma’lumah, Qandil menyatakan: “Kebangkitan ISIS dilakukan dengan tujuan strategis dan sebagai kartu truf tangan Amerika Serikat. Posisi Amerika yang baru akan membuka pintu bagi rencana untuk mencari solusi bagi tujuan mereka, tetapi hal itu akan menjadi jalan yang sangat berliku. Pengerahan militer AS di Suriah dan Irak serta hubungannya dengan kasus-kasus kontra-terorisme terjadi di tengah upaya terbuka oleh Washington dan sekutunya untuk menghidupkan kembali ISIS sebagai pembenaran untuk tetap tinggal di wilayah tersebut.”
Politisi Lebanon itu menekankan bahwa sebuah rencana besar AS sedang dilakukan untuk menghidupkan kembali dan mengaktifkan organisasi teroris di kawasan itu, di mana perang melawan terorisme akan diumumkan mereka sebagai dalih dominasi pasukan AS di wilayah Suriah dan Irak.
Sebelumnya, penulis dan analis politik Lebanon Hadi Qubaisi mengatakan bahwa beberapa negara telah bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk membawa ISIS kembali ke Irak dan Suriah. Namun kembalinya ISIS ke negara-negara terebut, seperti di masa lalu, hanyalah sebuah ilusi.
Pada peringatan kesyahidan komandan perlawanan Lebanon, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Sayyid Hasan Nasrullah juga dengan merujuk pada pengaktifan kembali ISIS dan elemen-elemennya di Suriah dan Irak pada akhir Februari, mengatakan bahwa pemerintahan baru AS yang dipimpin oleh Joe Biden berusaha untuk menghidupkan kembali kelompok teroris sebagai dalih kehadiran pasukan mereka di dua negara Arab tersebut, dan tindakan ini dimulai setelah tuntutan resmi penarikan pasukan Amerika dari Irak meningkat; Jadi Washington berusaha Kembali memindahkan ISIS ke Irak dan Suriah dengan tujuan tersebut.