Damaskus, Purna Warta – Angkatan bersenjata Rusia dan Suriah memulai latihan pertahanan udara selama 6 hari di Suriah dengan tujuan meningkatkan koordinasi.
Angkatan bersenjata Rusia dan Suriah memulai latihan pertahanan udara dan perang elektronik selama 6 hari dengan tujuan meningkatkan koordinasi kedua belah pihak di Suriah.
Baca Juga : Amir Abdollahian Bertemu dengan Menteri Luar Negeri Suriah di Azerbaijan
Menurut situs berita the Arab Weekly, Laksamana Oleg Gurinov, kepala pusat rekonsiliasi Rusia di Suriah, menyatakan dalam konferensi pers pada hari Rabu bahwa latihan angkatan udara dan pertahanan udara bersama kedua negara telah dimulai di Suriah dan akan berlanjut selama 6 hari.
Angkatan bersenjata Rusia mengumumkan uji coba kedua yang sukses dari pesawat tempur generasi kelima Sukhoi – 57 di Suriah.
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia mengatakan uji coba ulang pesawat tempur Sukhoi – 57 di Suriah berhasil.
Beberapa sumber sebelumnya mengumumkan bahwa Rusia berhasil melacak pesawat tempur siluman Amerika Serikat dengan mengerahkan Sukhoi – 57 di Suriah.
Baca Juga : Iran Lanjutkan Diplomasi Dinamis Untuk Mewujudkan Kepentingan Nasional
Gurinov menambahkan: Dalam latihan ini, isu-isu yang berkaitan dengan penerbangan, pertahanan udara dan perang elektronik dalam simulasi menangkis serangan udara musuh, akan ditinjau.
Rusia adalah sekutu utama Presiden Suriah Bashar Al-Assad, dan militer Rusia telah memainkan peran kunci dalam memukul mundur teroris ISIS selama 11 tahun terakhir.
Gurinov juga menambahkan bahwa Rusia telah melakukan serangan tepat terhadap sasaran teroris di dekat kota Idlib di barat laut Suriah. Serangan ini sebagai tanggapan atas serangan teroris baru-baru ini di Suriah.
Angkatan Udara Rusia, bekerja sama dengan Tentara Suriah, telah membom posisi teroris Tahrir Al-Sham di provinsi Idlib di utara negara ini dan pinggiran Latakia selama beberapa hari. Tahrir Al-Sham adalah nama koalisi teroris yang komponen utamanya adalah Jabhat Al-Nusra.
Belum lama ini, pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa pesawat-pesawat bersenjata Rusia telah meningkatkan tekanan pada militer negara itu dengan terbang di atas posisi Amerika di Suriah atau terbang dalam jarak beberapa ratus kaki dari pesawat-pesawat Amerika.
Baca Juga : PBB Lakukan Pemungutan suara untuk Kiriman Bantuan Türkiye ke Beberapa Wilayah Suriah
Jenderal Jeffrey L. Harrigian, mantan komandan Angkatan Udara AS di Timur Tengah, juga mengatakan bahwa jumlah penerbangan Rusia baru-baru ini cukup signifikan.
Harrigian berkata: Mereka tahu di mana pasukan kita. Ini menimbulkan pertanyaan yang lebih besar tentang apa misi mereka.