Tel Aviv, Purna Warta – Surat kabar berbahasa Ibrani Israel Hayoum mengungkapkan bahwa seorang perwira Zionis berpangkat kepala intelijen telah melarikan diri dari sebuah gedung beberapa minggu yang lalu dan melakukan bunuh diri.
Israel Hayoum mengklaim, bunuh diri yang dilakukan seorang perwira tentara di rezim pendudukan itu ada hubungannya dengan kematian seorang perwira lain tahun lalu.
Baca Juga : Kapalnya Ditangkap, Iran Juga Tangkap Kapal Yunani
Perwira yang berpangkat kepala intelijen itu dilaporkan melarikan diri dari sebuah gedung beberapa minggu lalu dan melakukan bunuh diri.
Surat kabar Ibrani menyebut bunuh diri terjadi di gedung unit yang sama di mana tubuh kapten lain ditemukan tahun lalu.
Menurut keterangan awal penyelidikan, ternyata petugas ini memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena motif dan masalah pribadi.
Baca Juga : Khatib Salat Jumat Tehran Ucapkan Selamat atas Peringatan Kemenangan Hizbullah
Tapi surat kabar Israel Hayoum menunjukkan bahwa ada hubungan yang tak terbantahkan antara bunuh diri perwira itu dan kematian kapten di bekas penjara militer dan alasan di balik insiden tersebut.
Sementara itu, surat kabar Israel itu telah mengetahui bahwa bunuh diri perwira di unit kegiatan Kapten T [yang meninggal tahun lalu] bukan satu-satunya kasus, menambah sejumlah bunuh diri lainnya di tentara rezim pendudukan. Hal serupa terjadi bulan lalu.
Rezim Zionis telah menyaksikan empat kasus bunuh diri dalam sebulan terakhir, dan surat kabar Israel Hume menggambarkan ini sebagai angka yang sangat tinggi. Apalagi jika kita membandingkan statistik ini dengan angka tahun 2021, di mana 11 tentara melakukan bunuh diri sepanjang tahun; Pada tahun 2020, sembilan tentara Israel melakukan bunuh diri.
Baca Juga : AS Beri Turki Kebebasan Lebih di Timur Tengah
Meski begitu, surat kabar Ibrani itu menyebut bahwa angka ini telah mengalami penurunan derastis. “Pada tahun-tahun sebelumnya, bunuh diri di tentara berjumlah 20 hingga 30 tentara dan terkadang lebih,” tulis Israel Hayoum.