Lagi, Amerika Selundupkan 43 Truk Tanker Bermuatan Minyak dari Suriah

Lagi, Amerika Selundupkan 43 Truk Tanker Bermuatan Minyak dari Suriah

Damaskus, Purna Warta Sebagai kelanjutan dari penjarahan sumber daya minyak Suriah, pasukan tentara Amerika Serikat menyelundupkan puluhan truk tanker yang membawa minyak Suriah curian ke tanah Irak.

Menurut kantor berita resmi negara Suriah “SANA“, kemarin konvoi 43 truk tanker yang membawa minyak Suriah curian memasuki wilayah Irak melalui perbatasan ilegal “Al-Mahmudiyah”.

Selama dua hari terakhir, puluhan truk tanker yang membawa minyak Suriah curian telah dipindahkan ke pangkalan Amerika Serikat di Irak melalui penyeberangan-penyeberangan ilegal.

Baca Juga : Ketika Bin Salman Ancam Iran dengan Perang Dalam Negeri

Daerah-daerah di bawah pendudukan pasukan Amerika dan milisi yang dikenal sebagai “Pasukan Demokratik Suriah” (SDF) di bawah dukungan mereka di al-Hasakah dan wilayah utara Suriah lainnya, selalu menjadi saksi protes warga Suriah terhadap aksi-aksi terorisme oleh para penjajah dan anggota milisi tersebut terhadap penduduk daerah-daerah ini.

Pemerintah Suriah telah berulang kali menekankan bahwa milisi tersebut dan pasukan tentara Amerika Serikat di timur dan timur laut Suriah ini tidak memiliki tujuan lain selain menjarah minyak dan kehadiran mereka adalah ilegal.

Pencurian minyak Suriah oleh pasukan pendudukan Amerika telah meningkat menyusul perkembangan terakhir di Rusia dan Ukraina, serta pengenaan sanksi ekstensif terhadap Moskow sebagai pengekspor utama minyak dan energi di dunia, pasar minyak global telah terpengaruh oleh keadaan tersebut. Dan harga minyak di pasar dunia telah meningkat karena penolakan untuk membeli minyak dari Rusia.

Dengan kekalahan kelompok teroris ISIS sebagai lengan militer Amerika Serikat di Suriah pada bulan Desember 2016, pasukan Amerika Serikat langsung menggantikan posisi kelompok ini dan sejak saat itu mereka mulai mengekstraksi dan mencuri minyak Suriah menggantikan peran ISIS.

Amerika Serikat telah meningkatkan kehadirannya di daerah kaya minyak Suriah dengan mengirimkan pasukan militer dan peralatan mereka; Sebuah kehadiran yang telah menyebabkan terjadinya pencurian minyak Suriah secara besar-besaran dan berkelanjutan.

Baca Juga : Tindakan Destruktif AS dalam Proses Negosiasi Gencatan Senjata Yaman

Pemerintah Suriah telah berulang kali menekankan bahwa milisi yang berafiliasi dengan AS di timur dan timur laut negara ini tidak memiliki tujuan lain selain menjarah minyak Suriah dan kehadiran ilegal mereka harus segera diakhiri.

Pada tanggal 9 Agustus, Kementerian Perminyakan Suriah mengumumkan dalam sebuah laporan tentang jumlah produksi minyak di negara ini bahwa pasukan pendudukan AS dan tentara bayaran mereka – milisi Kurdi yang dikenal sebagai “Pasukan Demokratik Suriah” (SDF) – mencuri 66.000 barel minyak Suriah setiap hari, atau dengan kata lain, sekitar 83% dari produksi minyak harian negara itu dari ladang minyak yang diduduki di timur Suriah dan dikirim ke pangkalan mereka di Irak.

Menurut data kementerian ini, sejak awal perang hingga pertengahan tahun ini, ladang minyak Suriah telah mengalami kerugian besar sekitar 105 miliar dolar AS akibat operasi pencurian minyak oleh pasukan Amerika Serikat.

Kementerian Perminyakan Suriah juga mencontohkan bahwa selain kerugian material yang ditimbulkan pada sektor minyak negara itu, tindakan Amerika Serikat dan milisi yang berafiliasi dengan negara ini di Suriah juga telah menimbulkan korban jiwa, seperti 235 orang tewas, 46 orang terluka, dan 112 orang diculik.

Sumber-sumber lokal di Suriah telah berulang kali melaporkan bahwa pasukan AS yang ditempatkan di timur Suriah menyelundupkan minyak Suriah curian dan biji-bijian Suriah ke negara-negara tetangga.

Baca Juga : Peringatan Ansarullah tentang Konspirasi Baru Amerika

Selama satu dekade perang melawan Suriah, Amerika Serikat telah mendukung milisi separatis di negara ini dengan dalih memerangi terorisme dan ISIS dan telah menduduki wilayah-wilayah kaya minyak Suriah.

Donald Trump, mantan presiden Amerika Serikat, sebelumnya telah menyatakan dengan jelas bahwa kehadiran militer negara ini di Suriah adalah karena sumur-sumur minyak Suriah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *