Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian menegaskan bahwa kunjungan Presiden Bashar al-Assad ke Tehran dan pertemuan tingkat tinggi dengan Pemimpin Revolusi Islam di Iran, Ayatollah Sayyid Ali Khamenei dan Presiden Sayyid Ibrahim Raisi membuka cakrawala baru dalam hubungan strategis kedua negara.
Baca Juga : Houthi: Revolusi Yaman Menuju Kebebasan dari Dominasi Musuh
Abdollahian menulis dalam sebuah tweet di Twitter pada hari Minggu (8/5) bahwa tekad untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara dan mengangkat mereka ke tingkat yang sesuai dengan rakyat mereka, menunjuk pada peran kerja sama antara Iran dan Suriah dalam mengalahkan konspirasi teroris yang dikenakan di Suriah.
Selain itu, mantan analis politik diplomatik Iran, Hadi Afqahi mengatakan: Kunjungan Presiden al-Assad ke Tehran merupakan duri di mata mereka yang bertaruh untuk menciptakan keretakan dalam hubungan strategis antara kedua negara.
Dalam sebuah pernyataan kepada Mehr Agency, dia menambahkan: Saya belum mendengar pujian dan penghormatan Imam Khamenei (Pemimpin Revolusi Islam di Iran) untuk presiden sebuah republik di dunia, seperti yang dia katakan terhadap Presiden Bashar al-Assad.
Baca Juga : Serangan Rudal ke Pangkalan Militer AS di Suriah Timur
Presiden Al-Assad melakukan kunjungan kerja ke ibukota Iran, Teheran, di mana ia bertemu Sayyid Ali Khamenei dan Presiden Iran. Pertemuan tersebut membahas hubungan historis yang menyatukan Suriah dan Iran, yang didasarkan pada jalur panjang kerja sama bilateral dan saling pengertian tentang isu dan permasalahan kawasan serta tantangan yang dihadapinya, selain topik dan isu yang menjadi kepentingan bersama dan perkembangan terkini lainnya di kancah regional dan internasional.