Teheran, Purna Warta – Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-37 dimulai hari Minggu (1/10) dengan kehadiran Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi, dan Hojatul Islam Hamid Shahriari, Sekretaris Jenderal Forum Dunia Pendekatan Mazhab-Mazhab Islam.
Konferensi internasional ini menghadirkan 110 pemikir dari 41 negara, dan 110 elit dan pejabat serta tokoh masyarakat seperti imam Jumat, ketua organisasi budaya dan tokoh perempuan. Dua pertemuan penting juga akan digelar dalam konferensi ini, salah satunya akan dihadiri oleh 110 intelektual lokal dengan kehadiran para Imam Jumat serta tokoh provinsi dan ulama dari 60 kota di Iran untuk membahas isu persatuan Islam.
Baca Juga : Mencekam, Demo Anti Pemerintah Israel Memasuki Pekan ke-39
Pertemuan diskusi lainnya akan diadakan dengan tamu asing, dan pernyataan akhir konferensi akan dibacakan dalam pertemuan ini. Tahun ini, lebih dari 200 artikel dari 20 negara berbahasa Arab seperti Mesir, Aljazair, Tunisia dan Irak telah dikirim ke sekretariat konferensi Persatuan Islam, 15 artikel dalam bahasa Inggris dan empat artikel dalam bahasa Turki dan sisanya dalam bahasa lain.
Hari Kamis, 28 September 2023 yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal, adalah hari kelahiran Nabi Muhammad Saw –menurut riwayat Ahlu Sunnah– dan dimulainya Pekan Persatuan Islam di Republik Islam Iran.
Ahlu Sunnah berpendapat bahwa Rasulullah Saw lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal, sementara Syiah pada tanggal 17 Rabiul Awal. Bapak Pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini ra kemudian menetapkan rentang waktu antara 12-17 Rabiul Awal sebagai Pekan Persatuan Islam, dan menjadikannya sebagai momentum untuk mempererat persatuan di tengah umat Islam.
Pekan Persatuan merupakan sebuah kesempatan untuk mengkaji lebih jauh tentang urgensitas persatuan dan solidaritas Dunia Islam, terutama di masa sekarang yang sarat dengan fitnah dan konflik. Meskipun umat Islam memiliki banyak mazhab dan berbeda pandangan dalam sebagian masalah hukum, namun mereka menyimpan banyak persamaan seperti, keyakinan kepada Tuhan yang satu, al-Quran, Rasulullah Saw dan kiblat yang sama.
Umat Islam juga memiliki pandangan yang sama dalam pelaksanaan ibadah-ibadah wajib seperti, shalat, puasa, haji, zakat dan lain-lain. Selama Pekan Persatuan Islam, beragam acara untuk memperingati Maulid Nabi Agung Muhammad Saw digelar di masjid-masjid, pusat-pusat ziarah dan sekolah-sekolah di Republik Islam Iran.
Baca Juga : Partisipasi Profesor Israel dalam Konferensi di Tunis Tuai Kontroversi
Forum Pendekatan Mazhab-Mazhab Islam setiap tahun juga mengadakan Konferensi Internasional Persatuan Islam dengan kehadiran tokoh-tokoh dari dunia Islam, yang digelar bersamaan dengan peringatan Pekan Persatuan (12-17 Rabiul Awal).
Tujuan diadakannya Konferensi Internasional Persatuan Islam untuk menciptakan persatuan dan solidaritas umat Islam, konsensus para ulama dan ilmuwan Muslim untuk mengkaji dan menyajikan solusi praktis guna mencapai persatuan Islam dan memecahkan masalah umat Islam.