Teheran, Purna Warta – Mayor Jenderal Mohammad Baqeri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, mengumumkan pada hari Senin bahwa permintaan pembelian drone canggih Iran jauh lebih tinggi daripada produksi.
“Saat ini, jumlah pelanggan drone kami beberapa kali lebih banyak dari kapasitas produksi kami,” kata Jenderal Baqeri, seraya menambahkan bahwa kekuatan besar dunia berlomba-lomba untuk membeli senjata Iran.
Baca Juga : Raisi di Newyork, Tegaskan untuk Tetap Tidak Tunduk pada AS
Berbicara pada simposium di Teheran tentang pentingnya Pertahanan Suci selama delapan tahun dalam membela Iran, jenderal berpangkat tinggi tersebut menyatakan bahwa Republik Islam sebelumnya dilarang memperoleh persenjataan buatan luar negeri, namun kini menghadapi pembatasan ekspor peralatan militer yang diproduksi di dalam negeri.
Komandan tersebut mencatat bahwa Iran telah berkembang menjadi kekuatan drone yang besar yng kinerjanya mengungguli negara-negara besar lainnya.
Angkatan bersenjata Iran sekarang bisa mandiri berkat kemajuan luar biasa yang dicapai dalam beberapa tahun terakhir oleh spesialis dan insinyur militer Iran dalam pembuatan berbagai macam peralatan dalam negeri.
Pihak berwenang telah menyatakan bahwa negaranya tidak akan pernah bernegosiasi mengenai kemampuan pertahanannya dan tidak akan ragu untuk memperkuatnya, terutama kapasitas rudalnya yang semata-mata ditujukan untuk pertahanan.
Baca Juga : Kemlu Iran: Kemungkinan Negosiasi Nuklir di New York
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam, sering mendesak untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan pertahanan Iran. Pada tanggal 1 September, drone yang diberi nama Kian itu diresmikan dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Brigadir Jenderal Alireza Sabahifard, komandan Angkatan Pertahanan Udara Iran.
Berbicara pada upacara tersebut, Sabahifard mengatakan Kian telah dirancang dalam dua jenis, salah satunya memiliki kemampuan kecepatan tinggi untuk melacak dan mengidentifikasi target sementara yang lain mampu melakukan penerbangan jarak jauh untuk melakukan operasi serangan presisi.
Ia mengatakan, drone canggih tersebut dirancang, diproduksi, diuji, dan dioperasionalkan dalam satu tahun oleh para ahli muda dari unit drone Angkatan Pertahanan Udara. Iran telah membuat terobosan besar dalam industri pertahanan dan mencapai swasembada dalam memproduksi peralatan dan perangkat keras militer meskipun menghadapi sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat.
Republik Islam mengatakan kekuatan militernya semata-mata untuk tujuan pertahanan dan tidak menimbulkan ancaman apa pun terhadap negara lain. Sabahifard memuji kemajuan pasukannya baru-baru ini, dan mengatakan bahwa pencapaian pertahanan udara Iran jauh melampaui ekspektasi.
Baca Juga : 54 Situs Bersejarah Iran Raih Label UNESCO
Jenderal tersebut juga menunjuk pada sistem pertahanan rudal buatan dalam negeri yang dijuluki “Bavar-373” dan mengatakan hanya sedikit negara yang memiliki kemampuan untuk memproduksi sistem pertahanan rudal serupa.