Koalisi Pemuda 14 Februari Bahrain: Eksekusi Pemuda Saudi adalah Tidak Manusiawi

Koalisi Pemuda 14 Februari Bahrain Eksekusi Pemuda Saudi adalah Tidak Manusia

Manama, Purna Warta – Kelompok Koalisi Pemuda 14 Februari Bahrain bereaksi atas tindakan eksekusi terhadap seorang pemuda di Arab Saudi dan menyebutnya brutal dan tidak manusiawi.

Kelompok Koalisi Pemuda 14 Februari Bahrain, menyebut eksekusi terhadap Mustafa Aal Darwish, seorang pemuda Saudi dari provinsi Qatif, merupakan tindakan biadab dan tidak manusiawi.

Baca Juga : Haniyeh Temui Ketua DPR Maroko

Menurut situs Manama Post, dalam pernyataan itu disebutkan bahwa eksekusi terhadap pemuda Saudi dengan pedang dan tidak diserahkannya tubuhnya merupakan pelanggaran yang jelas terhadap hak asasi manusia dan bahwa pemerintah Saudi melanjutkan kebijakan penindasan dan pembunuhannya.

Kelompok Koalisi Pemuda 14 Februari menambahkan:

“Pemerintah Saudi adalah teroris dan penjahat. Tidak menghormati agama dan hak asasi manusia. Biden dan pemerintahnya bekerja untuk menutupi kejahatan sekutu mereka.”

Menurut kelompok Bahrain ini, martir Mustafa Aal Darwish berusia 17 tahun pada saat penangkapannya. Ia telah mengalami siksaan brutal untuk waktu yang lama karena menolak untuk mengakui perbuatan yang tidak dilakukannya. Dan karena itu, ia akhirnya mengakui daftar tuduhan di bawah paksaan.

Koalisi Pemuda 14 Februari, menyatakan belasungkawa kepada keluarganya dan warga di provinsi Qatif. Dan meminta semua orang merdeka di dunia untuk mengutuk kejahatan ini dan kejahatan sebelum-sebelumnya yang dilakukan oleh Muhammad bin Salman.

Baca Juga : Muqawamah Tembak Jatuh Drone Israel di Langit Gaza

Kementerian Dalam Negeri Saudi pada hari Selasa (15/6), mengeksekusi pemuda Saudi itu. Dimana Pejabat Saudi telah mendakwanya dengan 13 tuduhan sejak penangkapannya.
Muatan tuduhan paling ringan terhadap Mustafa Aal Darwish adalah berpartisipasi dalam protes Qatif pada tahun 2011.

Beberapa sumber hukum mengatakan bahwa ada cukup bukti untuk membenarkan Mustafa dan membebaskannya, tetapi vonis terhadapnya lebih politis dan pengadilan Saudi menolak untuk mengubahnya dengan cara apa pun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *