Tehran, Purna Warta – Juru bicara Departemen Luar Negeri Republik Islam Iran, Saeed Khatibzadeh mengatakan bahwa pembicaraan Kamis di Baghdad antara Iran dan Arab Saudi serius, positif dan berpotensi maju ke depan, begitu juga kesepakatan telah dicapai untuk melaksanakan putaran pembicaraan berikutnya, tetapi tanggalnya belum ditentukan.
Baca Juga : Laksamana Tangsiri: Gerakan Sekecil Apa Pun Melawan Iran Akan Ditanggapi Tegas
Khatibzadeh juga menyebutkan: “Putaran kelima pembicaraan Iran-Saudi dengan upaya pemerintah Irak dan persiapan dan bantuan pemerintah Oman diadakan di Baghdad Kamis lalu, di mana pembicaraan tersebut memiliki kemajuan yang positif . Kerangka kerja yang dibayangkan dieksplorasi dalam dialog ini. Pembicaraan Iran – Saudi serius, dan jika pembicaraan meningkat ke tingkat politik tingkat atas, kita dapat mengharapkan untuk melihat kemajuan serius dengan cepat di berbagai bidang yang sedang dibahas dalam kerangka pembicaraan tersebut.”
Juru bicara Kementerian Luar Negeri pada awalnya mengisyaratkan mengenai Hari Al-Quds Dunia dan menekankan terhadap tanggung jawab negara-negara muslim untuk perjuangan Palestina.
Diplomat senior negara Iran tersebut menambahkan: “Saya berharap Jumat terakhir bulan suci Ramadhan adalah Hari Quds Dunia akan diadakan di hadapan semua bangsa besar Iran dan negara-negara bebas, serta negara-negara Muslim di seluruh dunia seperti setiap tahun dilaksanakan.
Baca Juga : BBC: UEA Menjadi Tujuan Baru Untuk Kasino Internasional
Isu dunia Islam, yaitu Palestina, sedang diselidiki
Mengenai eskalasi kejahatan rezim Zionis di Palestina yang diduduki dan reaksi Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, dalam hal ini mengatakan: “Apa yang kita saksikan secara nyata hari ini di dunia Islam adalah masalah Palestina. Sedangkan Sebagian pihak mencoba membawa masalah ini ke dalam masalah sekunder, tetapi opini publik dunia Islam, terlepas dari konspirasi rezim apartheid Zionis, masih menganggap masalah Palestina sebagai masalah utamanya.”
Khatibzadeh menambahkan: “Sayangnya, Pembelaan terhadap Palestina ini telah dirampas oleh sebagian penguasa untuk rezim ini. Hubungan Rezim dengan beberapa pemimpin dan penguasa negara-negara muslim justru telah memberikan peluang lebih luas lagi bagi rezim tersebut untuk lebih berani melakukan kekerasan dan kejahatan. Iran dengan perannya dalam Organisasi Kerja sama Islam dan perannya dalam memperjuangkan negara tertindas, selalu berusaha untuk mendekatkan pandangan dunia Islam dengan masalah Palestina sebagai agenda utama.”
Baca Juga : Iran Berhasil Ekspor Produk Perusahaan Berbasis Pengetahuan ke 7 Negara
Dia menambahkan: “Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa semua aspek yang berbeda dari masalah Palestina menunjukkan bahwa masalah ini masih menjadi masalah utama bagi dunia Islam, dan terlepas dari semua pengkhianatan, kami berharap bahwa janji ilahi akan segera dipenuhi.”