Tehran, Purna Warta – Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) Brigadir Jenderal Ali Akbar Ahmadian memuji perlawanan rakyat dan pejuang Palestina terhadap Israel, dan mengatakan bahwa proliferasi sel-sel perlawanan di seluruh wilayah pendudukan Israel pada akhirnya akan memimpin untuk keruntuhan rezim Zionis.
Brigadir Jenderal Ahmadian membuat pernyataan dalam pertemuan dengan Sekretaris Jenderal gerakan Jihad Islami Ziad Al-Nakhala di Tehran pada hari Sabtu (17/6).
Baca Juga : Obituari: Daniel Ellsberg Pengungkap Fakta Kebohongan AS Tentang Perang Vietnam
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) menyatakan bahwa mendukung rakyat Palestina dan kelompok perlawanan adalah bagian dari kebijakan fundamental Iran.
“Kami menganggap itu tugas kami untuk mendukung gerakan Jihad Islami sejalan dengan gagasan pembebasan Palestina, dan kami akan melanjutkan dukungan ini dengan keteguhan dan kehormatan,” tambahnya.
“Perluasan perlawanan di seluruh Palestina, sembari mengalahkan impian imajiner Zionis tentang Israel Raya, akan menandai keruntuhan mereka,” tegas kepala keamanan tersebut.
Ahmadian menegaskan, saat ini Jihad Islami dan kelompok perlawanan lainnya memiliki inisiatif untuk menghadapi rezim Israel.
Ketua SNSC lebih lanjut menekankan bahwa aspirasi bangsa Palestina dan pembebasan kota suci Al-Quds hanya dapat diwujudkan dengan perlawanan, sebagaimana ia memuji kelanjutan perlawanan yang tak tertandingi dari rakyat Palestina dan kelompok perlawanan, khususnya Jihad Islami.
Baca Juga : Rusia: Pakta Perdagangan Bebas Regional Dengan Iran Akan Dilakukan Akhir Tahun
“Perang 5 hari menunjukkan bahwa rezim Zionis menurun dan kelompok perlawanan meningkat,” katanya.
Ahmadian lebih lanjut mencatat bahwa inti perlawanan terhadap Israel “adalah poros persatuan di antara kelompok Jihadi”, dan menambahkan bahwa “trik memecah belah kelompok perlawanan dari rezim pendudukan harus digagalkan dengan kewaspadaan”.
Iran menggambarkan Israel sebagai akar penyebab ketidakstabilan dan ketidakamanan kawasan, tetapi juga menekankan kebiadaban Israel yang didukung AS tidak akan mengubah nasib rezim Tel Aviv yang tak terelakkan.
Tehran mengatakan sejarah rezim apartheid penuh dengan pembunuhan, pembantaian, penyiksaan dan pembunuhan anak-anak Palestina, dan menggambarkan kekejaman rezim Tel Aviv dan pembantaian perempuan dan anak-anak Palestina sebagai indikasi kemiskinan ideologi Zionis. Pejabat Iran mengatakan rezim Tel Aviv telah berjuang selama lebih dari 70 tahun untuk keluar dari krisis identitasnya yang telah bercampur dengan genosida, penjarahan, pemindahan paksa dan sejumlah tindakan tidak manusiawi lainnya.
Rezim menjadi lebih kejam sejak Benjamin Netanyahu kembali berkuasa tahun lalu sebagai pemimpin kabinet koalisi sayap kanan. Kekerasan yang sedang berlangsung telah mendorong seruan internasional untuk tenang, bahkan Uni Eropa pun mendesak gencatan senjata segera dilaksanakan.
Baca Juga : 20 Badan Intelijen Asing Berperan Aktif Dalam Kerusuhan Iran
Pada awal April, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei mengatakan bahwa krisis internal dalam rezim Israel telah mempercepat keruntuhan Zionis bahkan sebelum batas waktu 25 tahun yang sebelumnya dinyatakan olehnya.
Dengan menyebut rezim Zionis sebagai musuh Republik Islam Iran, Ayatullah Khamenei menunjukkan bahwa selama 75 tahun keberadaan rezim tersebut, Zionis tidak pernah menghadapi masalah seperti yang dihadapinya saat ini.
“Rezim Zionis memiliki ketidakstabilan politik dan telah mengubah empat perdana menteri dalam empat tahun; koalisi partai runtuh sebelum terbentuk; ada bipolaritas ekstrem di seluruh rezim palsu, yang disorot oleh demonstrasi ratusan ribu orang di beberapa kota. Mereka tidak mungkin mencoba menutupi kelemahan ini dengan mengalihkan perhatian berupa penembakkan beberapa roket ke arah Palestina,” kata Pemimpin Revolusi Islam, sambil memberikan contoh negara rezim Zionis yang kacau dan runtuh.
Dia menganggap peringatan pejabat Israel tentang runtuhnya rezim Zionis sebagai tanda lain melemahnya mereka.
Baca Juga : Iran: Israel Lakukan Kejahatan Terorganisir Dan Terorisme Resmi Terhadap Palestina
“Kami telah menyebutkan pada tahun 2015 bahwa rezim Zionis tidak akan melihat 25 tahun dari saat itu, tetapi tampaknya mereka sendiri sedang terburu-buru dan ingin hancur lebih cepat,” tegas Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran.
Sejumlah besar orang mencari jalan keluar dari wilayah pendudukan di tengah krisis politik dan eksistensial yang semakin dalam yang dihadapi rezim Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menurut media Israel.