Damaskus, Purna Warta – Utusan khusus PBB untuk Suriah telah menyatakan keprihatinan tentang kemungkinan konsekuensi dari perang Ukraina dalam penyelesaian krisis Suriah.
Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pederson, telah menyatakan keprihatinan mendalam tentang kemungkinan konsekuensi perang Rusia ke Ukraina pada upaya diplomatik PBB untuk menyelesaikan krisis Suriah.
Baca Juga : Uni Eropa Bekukan Aset Milik Putin dan Lavrov
Laporan Perwakilan Khusus PBB untuk Suriah kepada Dewan Keamanan PBB menekankan bahwa ada kekhawatiran bahwa diplomasi yang diperlukan untuk memajukan dialog Suriah menyusul aksi militer Rusia di Ukraina akan lebih sulit dari sebelumnya.
Dia mengatakan rakyat Suriah di seluruh negeri menghadapi lebih banyak kemiskinan dan kelaparan daripada tahun lalu.
Dalam mengumumkan pertemuan Komite Konstitusi bulan depan di Jenewa, Pederson menekankan perlunya menerapkan Resolusi Dewan Keamanan 2254 untuk menerapkan solisi politik untuk krisis di Suriah.
Baca Juga : Universitas di Afghanistan Dibuka, Hanya Sedikit Wanita yang Kembali
Dia mengatakan tidak ada perubahan dalam jalur kontak di lokasi perang Suriah, dan ada tanda-tanda bahwa konflik akan berlanjut, dan ketegangan dapat meningkat di beberapa daerah.
Pederson menekankan bahwa mayoritas rakyat Suriah menginginkan ketegangan berkurang dan melihat perbaikan dalam kehidupan mereka yang hancur.
Sebelumnya, Perwakilan Khusus PBB untuk Suriah Gir Pedersen menegaskan kembali dukungan kuatnya kepada Dewan Keamanan untuk menerapkan rencana barunya untuk menyelesaikan krisis Suriah, yang mencakup “penetapan langkah-langkah bertahap, timbal balik, realistis dan dapat dicapai” yang dilaksanakan secara paralel dalam kerangka Resolusi 2254.
Baca Juga : 15 Teroris Terluka Akibat Membawa Bahan Senjata Kimia di Suriah Utara
Dia mengatakan utusan Rusia dan AS telah mengatakan kepadanya bahwa mereka siap bekerja sama untuk mengimplementasikan rencana tersebut, menambahkan bahwa kasus Suriah telah terhenti selama dua tahun.