London, Purna Warta – Beberapa sumber aktivis Emirat mengabarkan kematian Alaa al-Siddiq, Direktur Eksekutif organisasi HAM al-Qst, di London, Inggris dalam sebuah kecelakaan.
Dikutip dari al-Jazeera, Minggu (20/6), Alaa al-Siddiq aktif dalam urusan tahanan Emirat, termasuk ayahnya yang berada dalam tahanan sejak tahun 2012 karena aktif mengurusi HAM di Abu Dhabi.
Baca Juga : Apa Politik Luar Negeri Presiden Baru Terpilih Iran, Ebrahim Raeisi?
Sebelumnya, Alaa al-Siddiq bermukim di Qatar dan kemudian meminta suaka politik kepada pemerintah Inggris. Belum lama ini, dilaporkan bahwa dirinya meminta kembali ke negaranya.
Sebagian pihak mencurigai kecelakan kendaraan Alaa al-Siddiq dan mereka menuntut penyelidikan dalam hal ini.
Baca Juga : 105 Kali Mengebom dalam 24 Jam Terakhir, Saudi dengan Santai Langgar Gencatan Senjata
Sarah Leah Whitson, Pengacara sekaligus Direktur Bagian Timur Tengah dan Utara Afrika Human Right Watch, dalam akun twiternya menulis, “Meskipun saya tidak memiliki bukti untuk mencurigai kematian Alaa al-Siddiq, namun petinggi Inggris harus meyakinkan kami bahwa tidak ada tindak kejahatan apapun yang terjadi. Karena pemerintah Emirat dan Arab Saudi terus mengawasi para aktivis dan menekan mereka.”
Muhammad al-Mukhtar al-Shinqiti, seorang aktivis asal Emirat, dalam akun twiternya juga mencuit, “Karena kecelakaan, Alaa al-Siddiq merenggang nyawa dan bentuk kecelakaan seperti sebuah kejahatan.”
Baca Juga : Jubir Koalisi AS Konfirmasikan Ain al-Assad Jadi Sasaran Tembak Sebuah Roket
Setelah 24 jam berita kematian Alaa al-Siddiq, petinggi Emirat belum mengeluarkan pernyataan apapun.