Kelanjutan Krisis Air Minum di Al-Hasakah

Kelanjutan Krisis Air Minum di Al-Hasakah

Damaskus, Purna Warta Agresi terus-menerus oleh pasukan Turki dan pendukungnya pada saluran transmisi listrik dan air milik stasiun pasokan air Alouk telah menyebabkan penduduk Al-Hasakah dan sekitarnya terus menghadapi krisis air minum.

Sejalan dengan upaya pemerintah Suriah untuk mengurangi masalah masyarakat al-Hasakah, langkah-langkah telah diambil untuk menyediakan air minum bagi masyarakat di wilayah ini, termasuk penggunaan penyaring dan penjernih air, 13 di antaranya telah dipasang di Pusat kota.

Baca Juga : Jubir Iran: Masjid Al-Aqsa Tetap Jadi Pusat Perlawanan Anti-Zionis

Selain itu, menurut otoritas setempat di Al-Hasakah, telah ada kerja sama dengan organisasi internasional dan asosiasi amal untuk mengirim dan mengisi tangki air.

Tentara bayaran Turki telah mengendalikan pipa air, menyebabkan pasokan air ke kota Al-Hasakah dan sekitarnya menghadapi masalah.

Menurut salah seorang warga, masalah penghentian saluran air berulang kali terjadi hampir setiap tahun di daerah ini, dan warga al-Hasakah menghadapi masalah dalam menyediakan air minum karena pasukan pro-Turki menggunakan air untuk keperluan mereka sendiri.

Warga al-Hasakah menuntut diakhirinya krisis yang parah ini.

Mereka menggambarkan apa yang terjadi pada warga al-Hasakah sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan meminta semua organisasi internasional untuk campur tangan dalam memecahkan masalah ini.

Stasiun air Alouk adalah satu-satunya sumber air yang memasok air ke kota Hasakah, Tall Tamr dan sekitarnya, dan sejak 2019 berada di bawah kendali pemerintah Turki dan kelompok bersenjata Suriah yang berafiliasi dengan Turki.

Baca Juga : IRGC: Israel Alami Kondisi Keamanan Terburuk dan di Bawah Tekanan

Sejak Oktober 2019, Turki telah menghentikan pengoperasian stasiun ini sekitar 27 kali, terakhir pada pertengahan bulan lalu karena kegagalan fungsi pembangkit listrik Dirbasiyah, dan menyebabkan pasokan air ke Al-Hasakah terputus.

Menurut sumber-sumber berita, hanya 3 megabyte listrik yang dibutuhkan untuk menjalankan stasiun ini, sedangkan kelompok bersenjata yang mengendalikan stasiun ini menggunakan 8 megabyte listrik untuk keperluan lain, dan masalah ini menyebabkan tekanan dan rusaknya kabel transmisi listrik.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *