Kataib Hizbullah: Keputusan Teror Irak, Ada di Tangan AS-Israel-Saudi

irak

Baghdad, Purna Warta – Baru saja terjadi aksi terorisme di ibukota, Baghdad, yang memakan korban hingga puluhan. Menurut petinggi Kataib Hizbullah, keputusan teror dan pembunuhan di Irak ada di tangan Saudi, Israel dan Amerika Serikat.

Salah satu petinggi Kataib Hizbullah (cabang dari mukawamah al-Hashd al-Shaabi), Abu Ali al-Askari memuji langkah berani beberapa pejuang resistensi al-Hashd al-Shaabi yang meluncurkan drone ke Arab Saudi. Demikian Sabereen News melaporkan, Minggu (24/1).

“Sebelas bintang al-Hashd al-Shaabi bersinar pada hari Sabtu (23/1) menyinari langit tanah air. Kami ucapkan bela sungkawa kepada diri kami sendiri atas kehilangan ini, sedangkan mereka berbahagia,” tulis Abu Ali al-Askari dalam twiternya.

“Kami tegaskan sekali lagi bahwa (pengambil) keputusan pembunuhan adalah Zionis, Amerika dan Saudi. Dan pembalasan harus disarangkan langsung ke sumber api, bukan pihak-pihak lainnya,” tambah Abu Ali al-Askari.

“Kami mengucapkan selamat atas serangan ke kandang Bin Salman ini. (Dengan serangan ini) Kami seakan menyarankan segenap pejuang di Irak dan regional untuk mengambil langkah di jalan ini dan tidak akan ada satupun yang bisa menghalangi jalan ini,” tweetnya.

Salah satu kelompok bernama al-Wa’ad al-Haq, Minggu (24/1), secara resmi mengumumkan pertanggungjawabannya atas serangan drone ke langit Riyadh, Sabtu (23/1), ibukota Arab Saudi.

Koalisi Saudi di perang Yaman, dalam salah satu peryataannya, mengklaim bahwa mereka telah mendeteksi satu titik berbahaya dan berhasil menghancurkannya.

Koalisi Saudi tidak menyebutkan detail titik berbahaya tersebut, apakah drone atau rudal. Mereka langsung menuduh Ansharullah Yaman. Tapi Mukawamah Yaman tersebut langsung menolak tuduhan.

“Kekuatan bersenjata Yaman dalam 24 jam terakhir, tidak melaksanakan operasi apapun terhadap para penjahat,” tegas Jubir Ansharullah menolak.

Sementara al-Wa’ad al-Haq menegaskan bahwa mereka telah mengirim drone ke jantung Istana al-Yamamah, tempat tinggal Raja dan Putra Mahkota Saudi.

“Ini adalah satu permulaan untuk menarik perhitungan ke dalam tempat tinggal sheikh Saudi,” tegas al-Wa’ad al-Haq, Minggu (24/1).

Baca juga: Apa Benar Jumlah Pasukan AS Berkurang di Irak?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *