Tehran, Purna Warta – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kan’ani mengatakan pada konferensi pers pada hari Rabu (20/7) bahwa Amerika Serikat tampaknya lemah ketika harus membuat “keputusan politik independen” tentang apakah mereka bersedia untuk kembali kepada kesepakatan atau tidak, setelah empat tahun secara sepihak pergi dari kesepakatan.
Baca Juga : Perjalanan Delegasi Parlemen Paraguay ke Damaskus
“Jika pemerintah AS Joe Biden melihat masalah ini melalui lensa kepentingan nasional Amerika Serikat dan bukan melalui lensa kepentingan rezim Zionis pendudukan, tanah akan diaspal untuk kesepakatan dalam waktu dekat,” kata Kan’ani.
“Bertentangan dengan klaim pihak Amerika bahwa negosiasi Doha gagal, mereka membuka jalan untuk kelanjutan pembicaraan antara berbagai pihak dalam perjanjian nuklir,” kata juru bicara itu.
Dia menjelaskan bahwa tidak ada hambatan besar untuk mencapai kesepakatan, kecuali bahwa pihak Amerika Serikat harus membuat keputusan politik yang serius.
Baca Juga : Uni Eropa Cabut Embargo terhadap Maskapai Suriah
“Di satu sisi, pemerintah AS menyatakan keinginannya untuk kembali ke kesepakatan dan di sisi lain, tidak mau membayar biaya untuk kembali pada kesepakatan,” tambah juru bicara Iran.