Tehran, Purna Warta – Berbicara pada upacara militer di Tehran pada hari Sabtu (8/10), Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri mengatakan Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei telah berulang kali menekankan perlunya memperhatikan ancaman hibrida pihak musuh.
“Faktanya, kami saat ini menghadapi ancaman hibrida. Ancaman militer, keamanan dan budaya serta ancaman yang muncul dan terkadang tidak diketahui dan kami harus bersiap untuk konfrontasi seperti itu,” tambah Baqeri.
Baca Juga : Analis: AS Sedang Buka Jalan Menuju Perang Nuklir Dengan Rusia
Di tempat lain dalam sambutannya, komandan militer tertinggi memuji upaya besar pasukan polisi untuk membangun ketertiban dan keamanan nasional mengingat kerusuhan baru-baru ini di negara itu yang disebabkan oleh plot musuh.
Baqeri menambahkan bahwa musuh menggunakan “alasan kecil” dalam beberapa hari terakhir dalam upaya untuk melakukan “komplotan besar dan tindakan penghasutan” terhadap negara dan mencegah kemajuannya, namun, bangsa Iran yang mulia dan bijaksana mengungkapkan dukungan untuk pendirian Islam dalam menghadapi plot kekuatan arogan.
Dia juga memperingatkan upaya musuh untuk menabur perselisihan di antara Angkatan Bersenjata Iran, dengan mengatakan mereka telah gagal mencapai tujuan mereka berkat hubungan baik dan koherensi di antara semua sektor kekuatan militer.
Protes atas kematian Mahsa Amini, seorang wanita Iran berusia 22 tahun yang pingsan di kantor polisi dan dinyatakan meninggal di sebuah rumah sakit Tehran pada 16 September, meletus pertama kali di provinsi asalnya Kordestan dan kemudian di beberapa kota, termasuk ibukota Tehran.
Protes segera berubah menjadi kerusuhan kekerasan, dengan perusuh mengamuk di seluruh negeri, menyerang petugas keamanan, menggunakan vandalisme terhadap properti publik dan menodai kesucian agama.
Segera setelah kematian Amini, Presiden Iran Ibrahim Raisi memerintahkan penyelidikan menyeluruh atas kasus tersebut.
Baca Juga : Pemimpin Ansarullah: Amerika dan Israel Berupaya Sesatkan Umat Manusia
Kementerian Intelijen Iran mengumumkan Jumat lalu bahwa para perusuh telah didukung oleh rezim Barat dan media bayaran mereka, yang menyebarkan informasi yang salah dan mendistorsi urutan peristiwa yang menyebabkan kematian Amini bahkan sebelum penyelidikan resmi atas insiden tersebut berakhir.
Berbicara kepada mahasiswa di Universitas Alzahra Tehran pada hari Sabtu, Presiden Iran Ibrahim Raisi mengatakan musuh sedang berusaha untuk mewujudkan impiannya yang fantastis dengan memicu kerusuhan di universitas dan institusi akademik, tetapi plot mereka akan gagal dengan kewaspadaan mahasiswa dan dosen akademik.