Israel dengan Bantuan AS dan Negara Arab Teluk Sedang Upayakan Normalisasi dengan Saudi

Israel dengan Bantuan AS dan Negara Arab Teluk Sedang Upayakan Normalisasi dengan Saudi

Tel Aviv, Purna Warta Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan rezim Tel Aviv sedang berkoordinasi dengan Amerika Serikat dan negara-negara Teluk Persia untuk mensukseskan proses normalisasi hubungan dan membangun hubungan diplomatik penuh Israel dengan Arab Saudi.

“Kami percaya ada kemungkinan untuk melakukan proses normalisasi dengan Arab Saudi. Ini untuk kepentingan kami,” kata Lapid kepada Radio Angkatan Darat, Senin (30/5).

Baca Juga : Atas Desakan Israel Joe Biden Batal Dirikan Konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem

“Kami sudah mengatakan bahwa ini adalah langkah selanjutnya setelah [yang disebut] Kesepakatan Abraham untuk membicarakan proses yang panjang dan hati-hati,” tambahnya, merujuk pada kesepakatan normalisasi 2020 yang dicapai Israel dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko dan Sudan dengan perantara mantan presiden AS Donald Trump.

Lapid memperingatkan bahwa proses normalisasi dengan Arab Saudi akan memakan waktu lama dengan kemajuan dalam langkah-langkah kecil, dengan menegaskan bahwa kedua belah pihak memiliki kepentingan keamanan yang dipertaruhkan.

“Ini tidak akan terjadi seperti yang terjadi terakhir kali,” kata Lapid. “Kami tidak akan bangun suatu pagi tiba-tiba dan itu akan menjadi kejutan.”

Baca Juga : Qatar dan Turki Kecam Keras Pelecehan Masjidul Aqsa oleh para Pemukim Zionis

“Bisa jadi tiga menteri luar negeri setelah saya, seseorang akan berdiri di podium dan akan merayakan ini – yang benar-benar baik-baik saja,” tambah diplomat top Israel itu.

Komentarnya muncul ketika seorang pejabat tinggi Israel dilaporkan mengunjungi Arab Saudi dan bertemu dengan seorang pejabat senior Saudi pekan lalu, memicu spekulasi bahwa kedua belah pihak dapat mengambil langkah timbal balik menuju “normalisasi” hubungan mereka.

Outlet media Israel melaporkan pada hari Jumat bahwa pejabat yang tidak disebutkan namanya melakukan kunjungan ke ibukota Saudi dan bertemu dengan seorang tokoh senior Saudi di dalam istana kerajaan.

Jaringan televisi Channel 12 berbahasa Ibrani menggambarkan kunjungan itu sebagai tanda bahwa hubungan antara Riyadh dan Tel Aviv sedang “memasuki fase pemanasan.”

Baca Juga : Lagi, Koalisi Saudi Sita Kapal Minyak Yaman

Menurut saluran tersebut, kunjungan itu antara lain dimaksudkan untuk mengoordinasikan kerja sama keamanan antara kedua belah pihak.

Bulan lalu, mantan kepala intelijen militer Israel Jenderal Amos Yadlin menyerukan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi di tengah meningkatnya tantangan keamanan yang dihadapi rezim Tel Aviv.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di situs Channel 12 Israel, Yadlin menekankan bahwa hambatan normalisasi hubungan antara rezim pendudukan dan kerajaan kaya minyak itu harus segera diatasi. Sebab, Israel tengah menghadapi tantangan keamanan yang serius, baik dari internal maupun eksternal serta pengaruh Iran yang semakin besar di kawasan Timur Tengah.

Dia mengatakan penandatanganan perjanjian normalisasi dengan Arab Saudi “akan mengkonsolidasikan posisi Israel di kawasan itu, dan akan mendorong Amerika Serikat untuk memperkuat sikap terhadap Iran sehubungan dengan program nuklir dan pengaruh regionalnya.”

Baca Juga : Pemilu Presiden Kolombia: Petro dan Hernandez Lolos

Meskipun Israel dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik formal, Riyadh baru-baru ini telah mengambil sejumlah langkah menuju normalisasi hubungan dengan rezim Tel Aviv.

Pihak berwenang Saudi dikatakan telah memberikan lampu hijau di balik layar kepada UEA untuk menjalin hubungan dengan Israel pada tahun 2020 dan sejak itu mengizinkan pesawat Israel untuk menggunakan wilayah udara kerajaan Saudi untuk penerbangan langsung ke Dubai dan Abu Dhabi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *