Damaskus, Purna Warta – Sejumlah elemen kelompok teroris ISIS menyerang konvoi minyak milik pemerintah Suriah di utara negara ini dan terlibat konflik dengan pasukan tentara Suriah.
Pada Senin malam, beberapa elemen teroris ISIS menyerang konvoi minyak Suriah di utara negara ini.
Baca Juga : Menlu Iran serukan Kepada Anggota OKI Untuk Kriminalisasi Penodaan Terhadap Kesucian Islam
Seorang pejabat tinggi keamanan mengatakan kepada kantor berita Sputnik bahwa beberapa unit pasukan Angkatan Darat Suriah terlibat bentrok dengan beberapa elemen teroris ISIS setelah serangan ISIS terhadap konvoi minyak tersebut di daerah Salima menuju ke daerah Raqqah di timur provinsi Hama.
Menurut laporan ini, konvoi yang sedang bergerak menuju kilang Homs tersebut diserang oleh beberapa elemen ISIS dan 4 truk tanker minyak juga diledakkan.
Sputnik melaporkan bahwa setelah ledakan tersebut, 2 pengemudi dan 2 rekannya kehilangan nyawa, dan dengan meningkatnya konflik, maka pasukan militer Suriah yang ditempatkan di tempat itu meminta bantuan.
Menurut laporan ini, pasukan bantuan yang dikirim ke tempat tersebut mampu menggagalkan serangan ISIS dan menewaskan beberapa elemen teroris serta melukai sejumlah orang lainnya.
Baca Juga : Menlu Iran: Israel Sumber Utama Ketidakstabilan Di Kawasan Asia Barat
Sumber yang tidak disebutkan namanya tersebut, lebih lanjut menambahkan bahwa elemen ISIS didukung kuat oleh pasukan Amerika Serikat, yang menduduki wilayah Al-Tanf dan gurun sekitarnya di timur Suriah.
Beberapa hari yang lalu, pesawat tempur Rusia menargetkan markas elemen ISIS di gurun pasir provinsi Hama dan Raqqah dalam bentuk beberapa serangan udara. Setelah serangan ini, beberapa markas ISIS dan peralatan militer mereka dihancurkan.
Angkatan bersenjata Republik Arab Suriah setiap hari juga melakukan operasi pembersihan terhadap sisa-sisa ISIS di Sahara timur.
Sebelumnya, Faisal Al-Mekdad dalam konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Iran, mengatakan: Ketika ISIS menjadi lebih lemah, Israel masuk dan meningkatkan serangannya terhadap Suriah. Tidak ada perbedaan antara ISIS, Amerika dan Israel. Bangsa kita tidak akan melupakan kejahatan ini dan siapa pun yang melakukan kejahatan ini pasti akan mendapat balasannya.
Dia juga menegaskan bahwa bangsa Suriah yang melawan tidak akan membiarkan pendudukan Amerika berlanjut.
Baca Juga : Ansarullah: Menutup Akun Media Yaman Yakni Membungkam Suara Kebenaran
Menteri Luar Negeri Suriah berbicara kepada negara-negara yang mendukung Amerika Serikat mengatakan: Suriah dan kawan-kawannya bukannya tidak mampu mengakhiri keberadaan ISIS. Amerika berusaha memindahkan alat-alat politiknya dari kawasan untuk mencapai tujuannya dan melanjutkan kebijakan unilateralismenya.
Al-Mekdad melanjutkan: Saya ingin semua negara Barat mengakhiri dukungan mereka terhadap teroris dan mendorong serta mendukung tindakan apa pun yang bertentangan dengan hak asasi manusia dan hak rakyat.