Tehran, Purna Warta – Ketika berbicara dalam pertemuan yang diadakan untuk memperingati 35 tahun serangan pengeboman kimia Sardasht Iran, Utusan Iran untuk kantor PBB di Jenewa, Ismail Baghaei Hamaneh menyerukan diadakan penyelidikan, penuntutan dan hukuman terhadap pihak-pihak, dan badan hukum yang terlibat dalam transfer peralatan kimia kepada rezim Saddam.
“AS dan beberapa negara Eropa lainnya, termasuk Jerman dan Belanda, memainkan peran yang tak terbantahkan dalam serangan kimia di Sardasht, Iran, karena mereka memasok senjata kimia kepada rezim Saddam,” katanya pada pertemuan itu. Dalam pertemuan itu juga Ismail Baghaei membahas dimensi hak asasi manusia dari penggunaan senjata kimia di Irak dan pemberlakuan perang terhadap Iran pada tahun 1980-an.
Baca Juga : Iran Tolak Klaim AS Tentang Pengiriman Drone Tempur ke Rusia
Dia mengecam sanksi AS yang tidak manusiawi di bidang kedokteran sebagai “ketidakadilan ganda” terhadap para korban pemboman Sardasht.
Hamaneh mengatakan bahwa tanggung jawab moral dan hukum bagi semua pemerintah untuk bekerja sama dalam memberikan kompensasi kepada para korban pemboman dan penyintas senjata kimia. Dirinya menambahkan bahwa penuntutan pidana dan hukuman terhadap para pelaku kejahatan perang, dan mereka yang membantu kejahatan tersebut adalah tugas bersama.
Dia menekankan bahwa pembagian dan format hukum seharusnya tidak mencegah penggunaan landasan dan mekanisme hak asasi manusia untuk memohon otoritas nasional dan internasional dalam mengejar tuntutan sah para korban senjata kimia, dan untuk menegaskan hak-hak mereka.
Dalam pertemuan tersebut juga diputar beberapa video klip yang berisi wawancara dengan korban luka dan penyintas serangan kimia Sardasht, yang memperlihatkan penderitaan dan kesengsaraan para korban yang terus menerus, serta keterbatasan dan masalah akses terhadap obat-obatan akibat sanksi ilegal dari Amerika Serikat.
Baca Juga : Pemeriksa Medis: Pria Kulit Hitam yang Ditembak Polisi AS Mengalami 46 Luka Tembak
Lebih dari 100 orang menjadi martir dalam serangan Sardasht dan ribuan lainnya terkena bahan kimia.
Setelah tiga dekade, banyak dari mereka yang selamat dari serangan kimia dan masih harus hidup dengan pernapasan jangka panjang, yang dibarengi dengan efek psikologis dari menghirup gas mustard yang digunakan dalam serangan itu.