Tehran, Purna Warta – Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyambut inisiatif perdamaian dari Presiden Dewan Tertinggi Yaman dan mengatakan, “Rencana yang disajikan oleh Sanaa dengan itikad baik berisi pesan kuat dan tekad kuat untuk mengakhiri perang dan pengepungan, serta menyelesaikan konflik dan krisis Yaman secara politik.”
Saeed Khatibzadeh, juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, hari ini (Selasa, 29/3), sembari menyambut inisiatif perdamaian Presiden Dewan Tertinggi Yaman, mengatakan: “Pencabutan pengepungan yang menindas rakyat dan politik penyelesaian krisis Yaman, jika dilakukan secara serius dan positif, akan dapat memberikan pengaruh yang baik untuk mengakhiri perang saat ini.”
Baca Juga : Kontradiksi Borrel Mengenai Pembicaraan Wina
Juru bicara Kementerian Luar Negeri menekankan: “Kami berharap pada malam bulan suci Ramadhan, dengan memprioritaskan masalah kemanusiaan dan memajukan masalah pertukaran tahanan, kita akan melihat berakhirnya konflik dan rekonsiliasi nasional di Yaman.”
Perlu disebutkan bahwa Abdul Qadir Al-Murtada seorang kepala Komite Nasional Urusan Tahanan Yaman mengumumkan kesepakatan antara Sanaa dan pemerintahan Mansour Hadi yang telah mengundurkan diri. Pejabat Yaman mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Sebuah kesepakatan baru telah dicapai di bawah naungan PBB, termasuk pertukaran 2.223 tahanan dari kedua belah pihak. Pertukaran itu termasuk 1.400 tawanan perang dari tentara dan komite populer dengan imbalan 823 tahanan dari sisi lain, termasuk 16 warga Saudi dan tiga warga Sudan.”
Baca Juga : Hari 34: Ukraina dan Rusia Akan Adakan Pembicaraan Damai Tatap Muka di Turki
Al-Murtada menekankan bahwa perjanjian pertukaran tahanan termasuk Nasser Mansour Hadi, saudara dari Presiden Yaman yang mengundurkan diri dan buronan Abd Rabbo Mansour Hadi, dan mantan Menteri Pertahanan Yaman Mahmoud al-Sabihi.