Iran Peringatkan AS dan Israel Terhadap Segala Aksi Sabotase dan Teroris

Iran Peringatkan AS dan Israel Terhadap Segala Aksi Sabotase dan Teroris

Tehran, Purna Warta Iran peringatkan AS dan Israel terhadap segala kemungkinan aksi teroris, sabotase dan makar yang terjadi di Iran.

Duta Besar dan Perwakilan Tetap Iran untuk PBB Amir Saeed Iravani memperingatkan AS dan Israel terhadap segala kesalahan perhitungan pada operasi sabotase atau tindakan teroris terhadap program nuklir damai Tehran, dan mengatakan bahwa pernyataan agresif yang dibuat oleh Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan atas persetujuan Washington untuk memberikan “kebebasan bertindak” kepada Tel Aviv terhadap situs dan ilmuwan Tehran telah melanggar hukum internasional dan Piagam PBB.

Baca Juga : Hizbullah: Netanyahu Luncurkan Agresi Gaza Untuk Mengalihkan Perhatian Dari Krisis Israel

Iravani membuat pernyataan dalam surat Selasa (10/5) kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Presiden Dewan Keamanan PBB Pascale Baeriswyl, beberapa hari setelah ajudan Presiden Joe Biden mengatakan bahwa Washington akan mengizinkan Tel Aviv untuk mengambil tindakan militer terhadap program nuklir Iran jika Tehran mencoba untuk memperoleh bom nuklir.

“Tanpa diragukan lagi, pernyataan yang tidak bertanggung jawab, provokatif, dan agresif ini melanggar hukum internasional dan Piagam PBB, khususnya Pasal 2(4), karena mengancam akan menggunakan kekerasan terhadap fasilitas nuklir damai dari Negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah sebuah pelanggaran berat,” kata Iravani.

“Pernyataan seperti itu tidak hanya menyiratkan potensi keterlibatan Amerika Serikat dalam tindakan terorisme atau agresi apa pun di masa depan yang dilakukan oleh rezim Israel terhadap Iran, termasuk terhadap fasilitas nuklirnya yang damai, tetapi juga berfungsi sebagai pengakuan tanggung jawab AS atas perannya dalam membantu, memfasilitasi, dan mendukung operasi teroris dan sabotase Israel terhadap pejabat Iran, ilmuwan, warga sipil, dan fasilitas nuklir damai, sehingga mengharuskan Amerika Serikat untuk menanggung konsekuensi dari tindakan yang salah secara internasional tersebut,” tegasnya.

Duta Besar juga mencatat bahwa pernyataan bahwa AS tidak akan mengizinkan Iran memperoleh senjata nuklir adalah “sebuah distorsi realitas dan upaya sinis lainnya” untuk memajukan agenda politik Amerika Serikat, mendesak Washington untuk berhenti “menyebarkan tuduhan palsu dan informasi yang salah” tentang kegiatan nuklir Tehran.

“Iran menegaskan kembali sifat damai dari program nuklirnya dan kepatuhan terhadap kewajiban internasional. Republik Islam Iran selalu menyatakan bahwa pengejaran teknologi nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai, dan tidak pernah mencari, juga tidak akan pernah mencari, untuk mengembangkan senjata nuklir,” lanjut diplomat tertinggi itu.

“Ini adalah keputusan tegas dan tak tergoyahkan dari pemerintah Islam Iran, adapun setiap klaim yang bertentangan dengan kebijakan Iran, sama sekali tidak berdasar dan tidak sah,” tambahnya.

Baca Juga : Iran Kutuk Parlemen Swedia Yang Memasukkan IRGC Dalam Daftar Hitam

Iravani lebih lanjut menekankan hak Iran untuk membela diri jika terjadi serangan terhadap fasilitas nuklirnya.

“Iran memperingatkan terhadap kemungkinan kesalahan perhitungan atau tindakan nakal terhadap program nuklirnya yang damai dan memiliki hak yang melekat dan sah di bawah hukum internasional untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan dalam melindungi dan membela warganya, kepentingan, instalasi, dan kedaulatan dari ancaman agresi apa pun, termasuk aksi teroris, serangan militer, atau tindakan sabotase lainnya, ”katanya.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kana’ani juga mengatakan bahwa AS memikul tanggung jawab atas semua sabotase yang dilakukan Israel dan serangan teroris terhadap fasilitas dan ilmuwan nuklir Iran, dan memperingatkan bahwa Tehran tidak akan mentolerir tindakan agresi apa pun dan akan memberikan tanggapan yang menimbulkan penyesalan dari setiap gerakan bermusuhan.

Kana’ani pada hari Senin (9/5) mengutuk komentar Sullivan, dan menyebut pernyataan itu sebagai hal yang tidak diperhitungkan dan provokatif.

Juru bicara Iran mengecam ajudan Presiden Joe Biden, dan menekankan bahwa Washington, secara langsung dan tidak langsung, bertanggung jawab atas tindakan destruktif yang dilakukan Tel Aviv.

Diplomat senior itu juga menyatakan bahwa komentar seperti itu tentang program nuklir Iran bertentangan dengan 15 laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang menyatakan keberadaan sifat damai dari kegiatan nuklir Tehran.

“Amerika Serikat harus menindaklanjuti aktivitas rezim Zionis dan keracunan dan kerancuan akibat tindakan subversifnya. Kegiatan kami selalu damai dan kami tidak menerima klaim yang tidak berdasar,” tegasnya.

Iran telah berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak berniat sedikitpun mengembangkan bom nuklir, bahkan Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatullah Sayyid Ali Khamenei telah mengeluarkan fatwa tegas yang menyatakan bahwa produksi, penimbunan, dan penggunaan senjata nuklir semuanya haram (dilarang secara agama).

Tel Aviv telah membunuh sebanyak tujuh ilmuwan nuklir Iran, dan menargetkan instalasi nuklir Tehran pada beberapa kesempatan melalui aksi kejahatan teroris.

Pejabat Iran telah memperingatkan bahwa setiap kesalahan oleh AS dan Israel akan ditanggapi dengan tanggapan Tehran yang menghancurkan dan menentukan nasib kehancuran. Mereka mengatakan Washington dan Tel Aviv sangat menyadari kemampuan dan kapasitas Tehran, dan mengingatkan bahwa Tehran tidak berkompromi atau bercanda kalau berkaitan dengan keamanan nasionalnya.

Baca Juga : Anaslis Kanada: Dominasi Dolar AS Atas Pasar Global Dalam Tren Penurunan

Iran menekankan bahwa rezim Israel hanya bermain mulut karena tidak memiliki kekuatan dan kemampuan yang diperlukan untuk mengambil tindakan nyata terhadap Tehran, dan memperingatkan bahwa Iran tidak akan ragu untuk menghancurkan Israel jika ada makar dan serangan sekecil apa pun dari rezim Zionis.

Para pejabat militer mengatakan kekuatan militer Iran kuat, luar biasa, dan mampu menangkal meskipun ada sanksi dan tekanan dari musuh, dan memuji sektor pertahanan negara itu atas perkembangannya yang luar biasa dalam beberapa dekade terakhir. Mereka menekankan bahwa kekuatan pencegah Angkatan Bersenjata Iran mampu menghalangi Amerika Serikat dan Israel untuk menerapkan ancamannya terhadap negara tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *