Iran: Perbatasan dengan Afghanistan Aman Setelah Serangan Mematikan Taliban

Iran Perbatasan dengan Afghanistan Aman Setelah Serangan Mematikan Taliban

Tehran, Purna Warta Menteri dalam negeri Iran mengatakan pada hari Senin bahwa ketegangan telah mereda di perbatasan timur dengan Afghanistan dan daerah itu sekarang aman, beberapa hari setelah serangan maut yang tidak beralasan oleh pasukan Taliban.

Pernyataan Ahmad Vahidi muncul dua hari setelah dua penjaga perbatasan Iran tewas ketika pasukan Taliban yang bersenjata lengkap melepaskan tembakan ke sebuah pos perbatasan di Provinsi Sistan dan Baluchestan Iran yang melanggar hukum internasional.

Baca Juga : Rusia Lumpuhkan Pangkalan Militer Dalam Rentetan Rudal ke Ukraina

“Kami tidak memiliki masalah apapun saat ini. Titik perbatasan aman dan terbuka untuk lalu lintas,” katanya.

“Ada penembakan oleh penjaga perbatasan Afghanistan, dan tentu saja, kami memberikan tanggapan yang tepat,” tambahnya.

Menteri dalam negeri juga mencatat bahwa bentrokan singkat telah berakhir dan negosiasi diadakan dengan Taliban dalam hal ini.

Selama kunjungan ke Sistan dan Baluchestan pada hari Minggu, Komandan Angkatan Darat Iran Brigadir Jenderal Kioumars Heidari memperingatkan bahwa Republik Islam Iran akan mengubah pendekatannya jika Afghanistan gagal untuk menghormati peraturan internasional dan prinsip-prinsip bertetangga yang baik.

Dia lebih lanjut mengatakan bahwa daerah perbatasan dengan Afghanistan berada di bawah kendali penuh Angkatan Darat Iran.

Baca Juga : Pemimpin Revolusi Serukan Hubungan Iran-Oman Lebih Dekat

Pada Agustus 2021, Taliban berhasil merebut kekuasaan setelah membuat kemajuan besar-besaran di seluruh Afghanistan di tengah penarikan pasukan asing pimpinan AS yang berantakan serta runtuhnya pasukan keamanan negara itu dengan cepat.

Iran mengatakan tidak mengakui pemerintahan yang berkuasa di Kabul, dan menggarisbawahi perlunya pembentukan pemerintahan Afghanistan yang inklusif.

Baru-baru ini, sengketa air yang berkepanjangan telah muncul kembali antara Iran dan Afghanistan. Ketidakpatuhan Afghanistan dengan perjanjian pembagian air tahun 1973 dan menyangkal hak air Iran di bawah pakta tersebut telah meningkatkan ketegangan antara Tehran dan Kabul.

Selama beberapa minggu terakhir, pejabat tinggi Iran telah mendesak pemerintah de-facto Taliban di Kabul untuk mengadopsi langkah efektif untuk mengatasi masalah jangka panjang dengan menyediakan air bagi Iran dari Cekungan Sungai Helmand.

Kelangkaan air mengambil banyak korban di wilayah Sistan barat daya Iran dengan merusak pertanian dan persediaan air.

Baca Juga : Swedia dan Turki Akan Memulai Negosiasi Aksesi Stockholm ke NATO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *