Tehran, Purna Warta – Wakil tetap Republik Islam Iran di PBB, Majid Takht Ravanchi, saat membahas debat terbuka tentang Implementasi catatan oleh Presiden Dewan Keamanan, mengatakan, “Sebuah tinjauan obyektif terhadap praktik dan kebijakan Dewan Keamanan PBB mengungkapkan bahwa otoritas dan kekuasaan Dewan telah berulang kali disalahgunakan oleh negara-negara tertentu,” kata
Takht Ravanchi mengatakan bahwa negara-negara tersebut, “dalam mengejar tujuan politik jangka pendek mereka, terutama terhadap negara-negara berkembang, menganggap badan ini sebagai alat pilihan mereka untuk memberikan tekanan pada negara lain.”
Baca Juga : Iran Kembali Pada JCPOA Asalkan AS Serius dan Realistis
“Negara-negara tersebut dengan melakukan tindakan seperti itu, keduanya melanggar Piagam PBB dan menunjukkan rasa tidak hormat kepada otoritas dan kekuasaan Dewan,” tambahnya.
“Perilaku seperti itu tidak hanya melanggar Piagam PBB dan prinsip-prinsip dasar hukum internasional tetapi juga menunjukkan rasa tidak hormat terhadap otoritas dan kekuasaan Dewan serta membahayakan integritas dan efisiensinya,” tegasnya.
Diplomat Iran itu juga meminta badan dunia untuk mengevaluasi keefektivan sanksi dan konsekuensi kemanusiaan mereka pada berbagai tahap konflik, menangguhkan atau mencabutnya bila perlu.
Dia mencatat bahwa sanksi memiliki dampak kemanusiaan yang besar, seperti yang disaksikan dunia selama pandemi COVID-19.
Baca Juga : Finlandia Dan Swedia Menjadi Anggota NATO
“Dewan Keamanan PBB harus menilai efektivitas sanksi dan dampak kemanusiaan mereka pada berbagai tahap konflik, menangguhkannya atau mencabutnya sesuai kebutuhan. Sanksi, sebagaimana diakui dengan baik, memiliki konsekuensi kemanusiaan yang serius seperti yang telah kita semua saksikan selama pandemi COVID-19, yang membahayakan kesehatan dan kehidupan penduduk sipil. Lebih jauh lagi, bekerja di lingkungan di mana sanksi sering terjadi seringkali sulit bagi para aktor kemanusiaan.”
Takht Ravanchi meminta Dewan Keamanan untuk terus meningkatkan efektivitas dan transparansi, dirinya menambahkan perlunya memperbaiki interaksi dan komunikasi dengan non-anggota Dewan.