New York, Purna Warta – Amir Said Iravani mengatakan serangan udara Israel yang sedang berlangsung di Suriah, khususnya penargetan sistematis dan disengaja terhadap warga sipil dan infrastruktur penting di negara Asia Barat itu, adalah “pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, dan merupakan tindakan agresi, serta kejahatan perang.”
Dia membuat pernyataan tersebut saat berpidato di pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang “Situasi di Asia Barat; Suriah” pada hari Rabu (14/9).
Baca Juga : Uzbekistan Tingkatkan Tiga Kali Lipat Dalam Perdagangan Melalui Rute Iran
Duta Besar mengutuk keras agresi militer udara berulang dan pelanggaran integritas teritorial dan kedaulatan Suriah oleh rezim Israel, termasuk serangan udara baru-baru ini di Bandara Internasional Aleppo, dan menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk meminta pertanggungjawaban rezim Tel Aviv atas pelanggaran tersebut dan kekejamannya.
Pada tanggal 6 September, serangan rudal merusak landasan pacu bandara internasional dan membuatnya tidak dapat digunakan untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari seminggu.
Kantor Berita Arab Suriah (SANA) mengatakan bahwa jet Israel meluncurkan sejumlah rudal dari seberang Laut Mediterania di Bandara Aleppo.
Kantor berita SANA menambahkan bahwa pertahanan udara Suriah berhasil mencegat beberapa rudal Israel. Tidak ada laporan segera tentang cedera dalam serangan terbaru.
Baca Juga : Putin: 80 Perusahaan Besar Delegasi Rusia Akan Kunjungi Iran Minggu Depan
Iravani lebih lanjut mencatat bahwa kehadiran ilegal beberapa pasukan asing di beberapa bagian Suriah telah “memberikan kondisi yang menguntungkan bagi kegiatan teroris di negara Asia Barat, yang harus diakhiri.”
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa pergerakan bebas organisasi teroris di dalam wilayah Suriah, di mana pasukan asing hadir secara illegal telah membahayakan perdamaian dan keamanan regional dan internasional.
Iravani lebih lanjut menekankan bahwa tidak ada solusi militer untuk krisis Suriah, dan menambahkan bahwa hal itu harus diselesaikan secara damai, sesuai dengan Piagam PBB dan hukum internasional.
“Mengakhiri pendudukan dan pelanggaran berkelanjutan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Suriah sangat penting untuk solusi dan proses politik semacam itu,” katanya.
Baca Juga : Raisi: AS Harus Ambil Langkah Bangun Kepercayaan Di Tengah Kebangkitan JCPOA
“Perang melawan terorisme tidak boleh digunakan untuk merusak kedaulatan dan integritas wilayah Suriah,” tambahnya.