Damaskus, Purna Warta – Berbicara pada sesi bulanan Dewan Keamanan PBB tentang situasi di Suriah pada hari Rabu (29/6), Wakil tetap Republik Islam Iran di PBB, Majid Takht-Ravanchi mengatakan Israel tengah melanjutkan tindakan agresi dan serangan teroris di Suriah serta pelanggaran kedaulatan negara Arab dan integritas teritorialnya dengan menduduki bagian-bagiannya.
“Dewan Keamanan harus dengan tegas mengutuk agresi Israel dan serangan teroris terhadap Suriah. Kami mengakui hak sah Suriah untuk membela diri di bawah hukum internasional dan Piagam PBB,” katanya.
“Kami mengutuk keras pelanggaran berulang Israel terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Suriah, termasuk serangan teroris baru-baru ini terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil, khususnya serangan di Bandara Internasional Damaskus pada tanggal 10 Juni, yang mengakibatkan pembatalan semua penerbangan, termasuk penerbangan untuk misi kemanusiaan.”
Suriah dan rezim Israel secara teknis berperang karena pendudukan yang terakhir pada tahun 1967-sekarang di Dataran Tinggi Golan Suriah.
Rezim mempertahankan kehadiran militer yang signifikan di wilayah yang diduduki, yang digunakan sebagai salah satu landasan peluncuran untuk serangan di tanah Suriah.
Serangan rezim terhadap Suriah telah tumbuh secara signifikan dalam ukuran skala dan frekuensi, setelah 2011 ketika Suriah menemukan dirinya dalam cengkeraman terorisme yang didukung asing.
Di tempat lain dalam pidatonya, Takht-Ravanchi menegaskan kembali sikap Iran dalam menghindari pendekatan militer dan menyelesaikan krisis di Suriah melalui saluran diplomatik.
“Seperti yang berulang kali ditekankan Iran, tidak ada solusi militer untuk krisis Suriah. Krisis harus diselesaikan secara damai dan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional, terutama penghormatan penuh terhadap kedaulatan nasional dan integritas teritorial negara-negara,” katanya.
Dia menekankan bahwa Iran mendukung mekanisme bantuan lintas batas Suriah jika tidak melanggar kedaulatan dan integritas teritorial Damaskus dan mengindahkan kekhawatiran yang sah dari pemerintah Suriah.