Tehran, Purna Warta – Para menteri dalam negeri Iran dan Irak telah mencapai kesepakatan untuk membentuk pos keamanan perbatasan bersama yang baru menjelang ziarah Arbain. Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi bertemu di perbatasan Mehran (Zerbatiya) dengan rekannya dari Irak Abdul Amir al-Shimmari pada hari Sabtu (8/7).
Gubernur Jenderal Basra dan Ilam serta pejabat keamanan lainnya turut menghadiri pertemuan tersebut.
Baca Juga : Raisi: Ikatan Erat Politik Iran Dengan Aljazair Dapat Meluas Ke Perdagangan
“Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk meningkatkan koordinasi dan kerja sama mengenai penertiban perbatasan internasional, serta membahas persiapan penerimaan jemaah haji Arbain Imam Husein (SAW) melalui jalur lintas batas darat,” kata al-Shimmari, menurut Kantor Berita Irak (INA).
Dia menambahkan, “Disepakati untuk mengoordinasikan pertukaran informasi antara kedua belah pihak, dan membuka markas bersama di perbatasan untuk tujuan mengendalikan pergerakan, serta mempromosikan pengunjung dan mengendalikan pergerakan pengunjung selama periode kunjungan.”
Menteri Dalam Negeri Irak mencatat, “Sejumlah poin juga disepakati dengan tujuan memfasilitasi masuknya pengunjung, serta prosedur untuk mengontrol perbatasan internasional, dengan peningkatan koordinasi dan tindakan bersama antara kedua negara.”
Ahmad Vahidi, pada bagiannya, mengatakan Iran dan Irak juga sepakat bahwa paspor khusus akan digunakan untuk ziarah Arbain.
Baca Juga : Satelit Khayyam Iran Mulai Memantau dan Memetakan Perubahan Penggunaan Lahan
Iran dan Irak menandatangani perjanjian keamanan awal tahun ini yang mewajibkan Irak untuk melakukan lebih banyak kontrol di perbatasannya dengan Iran dan berupaya melucuti senjata kelompok separatis Kurdi Iran yang berbasis di Kurdistan Irak.
Perjanjian tersebut ditandatangani pada bulan Maret oleh Ali Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran saat itu, dan Penasihat Keamanan Nasional Irak Qassem al-Araji.
Para menteri luar negeri Iran dan Irak baru-baru ini bertemu di Baku dan menggarisbawahi untuk mengimplementasikan perjanjian keamanan. Di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri Gerakan Non-Blok di Republik Azerbaijan, diplomat tinggi Iran Hossein Amir Abdollahian bertemu dengan timpalannya dari Irak Fuad Hussein, membahas isu-isu yang menjadi kepentingan bersama di berbagai bidang.
Amir Abdollahian menggambarkan peran regional Irak sebagai penting, mengatakan hubungan Teheran-Baghdad dalam kondisi terbaik. Dia juga mengatakan dia senang Iran dan Irak mengejar berbagai bidang kerja sama dengan cara yang tepat.
Baca Juga : Israel Izinkan Perluasan Pemukiman Liar di Pos Terdepan Tepi Barat yang Diduduki
Kesepakatan keamanan antara Iran dan Irak dan implementasi lengkapnya adalah isu lain yang diangkat Amir Abdollahian dalam pertemuan tersebut. Menteri luar negeri Irak mencatat keseriusan negaranya tentang stabilitas dan keamanan regional, menurut kementerian luar negeri Iran.
Amir Abdollahian dan Fuad Hossein juga bertukar pandangan tentang status transfer gas Iran ke Irak, kerja sama regional, pertukaran keuangan, dan masalah perbatasan.