Iran: AS Tidak Menawarkan Inisiatif Apapun Pada Pembicaraan Doha

Iran: AS Tidak Menawarkan Inisiatif Apapun Pada Pembicaraan Doha

Tehran, Purna Warta Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdullahian, mengatakan bahwa Pihak AS tidak menawarkan inisiatif apapun selama pembicaraan Doha, dan bersikeras pada sikap mereka sebelumnya.

Amir Abdollahian membuat pernyataan itu dalam percakapan telepon dengan rekannya dari Prancis Catherine Colonna pada Minggu malam (3/7).

Baca Juga : Perusahaan Israel Jadi Sasaran Peretas Irak dalam Serangan Siber Besar-Besaran

“Kami serius dan jujur ​​untuk mencapai titik akhir untuk kesepakatan yang baik dan tahan lama. Kami selalu menyampaikan saran dan proposal positif kami selama negosiasi.”

“Kami percaya bahwa desakan pada sikap sebelumnya tidak boleh menggantikan inisiatif politik,” katanya.

Namun demikian, dia menggambarkan pembicaraan itu sebagai hal yang positif. “Penilaian kami terhadap pembicaraan baru-baru ini di Doha adalah positif, tetapi kami harus melihat bagaimana pihak Amerika Serikat akan memanfaatkan peluang diplomatik.”

Diplomat top Iran Iran itu menegaskan kembali bahwa jalan menuju diplomasi masih terbuka. Dia mencatat bahwa Tehran selalu mematuhi semua kewajiban internasionalnya, dengan mengatakan Iran mengharapkan pihak lain melakukan hal yang sama.

Baca Juga : Pasukan Israel Runtuhkan Rumah Warga Palestina di Yerusalem

Colonna, pada bagiannya, menggarisbawahi bahwa kesempatan yang tersedia untuk dialog harus diambil untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan semua pihak.

“Kami percaya bahwa jendela diplomasi masih terbuka dan kami harus memanfaatkannya dengan cara terbaik untuk mencapai kesepakatan. Kesepakatan lebih baik daripada tidak ada kesepakatan sama sekali,” kata menteri luar negeri Prancis.

Uni Eropa ditugaskan untuk mengoordinasikan negosiasi tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat selama putaran negosiasi baru di Qatar pekan lalu.

Iran tidak duduk bersama AS karena Washington tidak lagi menjadi pihak dalam kesepakatan penting, yang secara resmi disebut JCPOA, yang secara sepihak ditinggalkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump pada Mei 2018.

Baca Juga : Wartawan Jerman Hadapi Penahanan Karena Laporkan Kejahatan Ukraina di Donbass

Pembicaraan di Doha mengikuti tujuh putaran negosiasi yang tidak meyakinkan di ibu kota Austria, Wina, sejak April tahun lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *