Iran: Amerika Serikat Adalah Pelanggar Hak Asasi Manusia Terbesar Sepanjang Sejarah

Iran Amerika Serikat Adalah Pelanggar Hak Asasi Manusia Terbesar Sepanjang Sejarah

Tehran, Purna Warta – Salah seorang delegasi Iran melontarkan pernyataan bahwa Amerika Serikat adalah pelanggar Hak Asasi manusia terbesar dalam sepanjang sejarah.

Ketika berbicara kepada wartawan pada hari Kamis (7/7) di sela-sela seminar berjudul “Hak asasi manusia Amerika; pembunuhan, sanksi dan kebiadaban,” Kazem Gharibabadi mengatakan bahwa Amerika Serikat adalah pelanggar HAM dan telah melakukan kejahatan terbesar terhadap kemanusiaan sepanjang sejarah.

“Amerika telah melakukan kejahatan terbesar terhadap kemanusiaan dengan menyerang dan menduduki berbagai negara,” katanya, dengan menyebut Irak dan Afghanistan sebagai contoh.

Baca Juga : Menlu Suriah Bertemu dengan Warga Suriah di Aljazair

“Tindakan Amerika Serikat di Irak telah merenggut nyawa lebih dari 2 juta orang tak bersalah, termasuk setengah juta anak-anak,” katanya.

Gharibabadi menambahkan bahwa “bom yang dijatuhkan oleh drone Amerika di tujuh negara telah menewaskan lebih dari 48.000 orang.”

Merujuk pada pelanggaran luas hak asasi manusia di Amerika Serikat, terutama yang berkaitan dengan orang Afrika-Amerika, dia mencatat bahwa sekitar 1.800 wanita terbunuh setiap tahun di Amerika Serikat sementara sekitar 4.000 orang meninggal di dalam penjara Amerika Serikat setiap tahun.

“Amerika Serikat memiliki sejarah kelam hak asasi manusia, tetapi memperkenalkan dirinya sebagai pembawa benderanya,” dia menekankan bahwa hak asasi manusia hanyalah alat bagi Amerika Serikat untuk mengejar tujuan kebijakan luar negerinya.

Baca Juga : Iran Tingkatkan Hubungan Kerjasama Dengan Negara-Negara Kaukasus Selatan

Amerika Serikat tidak menghormati keragaman budaya

Pejabat kehakiman Iran mencatat di tempat lain dalam sambutannya bahwa Amerika Serikat menuduh orang lain melanggar hak asasi manusia karena tidak mengakui dan menghormati budaya mereka.

“Ada banyak budaya di dunia, tetapi Amerika Serikat mengabaikan keragaman budaya ini, dan berusaha memaksakan gaya hidup Barat pada orang lain,” katanya, seraya menambahkan, “kemudian mencap mereka yang tidak sejalan dengan mereka sebagai negara yang melanggar hak asasi Manusia.”

“Iran tidak menentang hak asasi manusia karena merupakan anggota dari tujuh konvensi hak asasi manusia,” katanya seraya menekankan bahwa membela yang tertindas adalah salah satu penyebab munculnya Revolusi Islam Iran.

Gharibabadi mengatakan ada versi yang berbeda dari makna hak asasi manusia dan seseorang tidak dapat menolaknya secara sewenang-wenang, tetapi perselisihan muncul ketika Barat mencoba untuk memaksakan standarnya sendiri pada Iran. Iran percaya pada hak asasi manusia sebagai masalah suci yang berakar pada agama-agama ilahi, khususnya dalam Islam.

Baca Juga : Mata-Mata Asing Memasuki Wilayah Terlarang Iran

“Ada banyak rezim di seluruh dunia yang secara politik tidak memiliki masalah dengan Amerika Serikat dan sebagai akibatnya, Washington menutup mata terhadap pelanggaran hak asasi manusia mereka,” tambah pejabat itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *