Tehran, Purna Warta – Kementerian Intelijen Iran dalam sebuah pernyataan mengatakan pasukannya telah mengidentifikasi dan menangkap 10 anggota jaringan teroris dalam sebuah operasi yang bekerja sama dengan Pangkalan Hamzah Sayyid al-Syuhada dari Angkatan Darat Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) yang juga sebagai kantor provinsi Departemen Kehakiman.
Baca Juga : Biden Tiba di Israel: Serasa Pulang ke Rumah
Ia menambahkan bahwa jaringan teroris telah membentuk sejumlah sel dan berusaha untuk melakukan berbagai tindakan sabotase, ledakan dan serangan terhadap pusat dan fasilitas ekonomi Iran, yang menyebabkan penghalang jalur transportasi dan tempat aksi pemerasan uang dari warga sekitar, terutama pengusaha lokal yang sukses.
Pernyataan itu mencatat bahwa anggota jaringan teroris, yang didukung oleh kelompok teroris yang bersembunyi di wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak utara, berusaha menyelinap melalui daerah perbatasan ke provinsi Azarbaijan Barat Iran.
Pernyataan kementerian mengatakan bahwa mereka semua ditangkap dalam serangkaian operasi yang direncanakan dengan hati-hati dan tiba-tiba oleh pasukan intelijen Iran.
Baca Juga : Presiden Raisi: Tur Regional Biden Tidak Akan Membawa Keamanan Bagi Rezim Israel
Peralatan canggih, teknis dan telekomunikasi serta peralatan militer, termasuk berbagai senjata api, granat berpeluncur roket, granat dan bahan peledak TNT juga disita dari kepemilikan mereka, tambahnya.
Kementerian Intelijen pun menggambarkan keamanan bangsa Iran sebagai garis merah kementerian. Pernyataan itu menegaskan bahwa Iran sekali lagi meminta pejabat Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) untuk mengusir kelompok teroris, elemen jahat dan musuh keamanan dan ketenangan publik.
Pada hari Sabtu, IRGC mengatakan telah berhasil membubarkan kelompok teroris di provinsi yang sama.
Anggota pangkalan Hamzah Sayyid al-Syuhada menyergap para teroris ketika mereka mencoba menyusup ke negara itu dari wilayah Salmas Azarbaijan Barat, katanya dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga : Sekjen Hizbullah: Biden yang Tua Gambaran AS yang Renta
Sejumlah besar senjata, amunisi dan peralatan komunikasi juga disita, tambah pernyataan itu.