Aleppo, Purna Warta – Dua hari setelah berita drone mata-mata yang jatuh di Suriah diumumkan, sumber militer, saat mengumumkan spesifikasi drone militer ini, juga mengumumkan bahwa drone tersebut adalah milik Amerika.
Sumber militer Suriah mengungkapkan spesifikasi drone yang jatuh di provinsi Aleppo, utara Suriah Rabu sore (4/8).
Sumber militer mengatakan kepada situs berita Lebanon Alkhanadeq bahwa Sebuah drone mata-mata Amerika RQ (RQ-4 Global Hawk) ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Buk.
Baca Juga : Serangan Drone Yaman ke Khamis Mushait
Menurut laporan itu, langkah ini mengganggu pergerakan pesawat militer AS di wilayah udara Suriah.
Alkhanadeq lebih lanjut menjelaskan bahwa Drone lepas landas dari pangkalan udara Muwaffaq Salti di daerah Al-Azraq di utara Yordania. Pangkalan itu adalah titik awal untuk semua operasi udara AS di wilayah tersebut.
Lebih lanjut sumber tersebut mengatakan, penembakan drone itu sejalan dengan perintah Presiden Suriah Bashar al-Assad sebelumnya. Dia bersikeras untuk menembak jatuh setiap pesawat perang rezim Zionis sebelum menyerang wilayah Suriah.
Laporan itu muncul ketika media berita dua hari lalu melaporkan bahwa pertahanan udara Suriah telah menembak jatuh sebuah pesawat mata-mata di dekat daerah Azan di provinsi Aleppo selatan. Namun mereka tidak menyebutkan ciri-ciri pesawat mata-mata tersebut.
Baca Juga : Al-Mashat: Yaman berperang langsung dengan Amerika dan Israel
Selama beberapa hari terakhir, pertahanan udara Suriah telah lebih keras menghadapi target musuh di wilayah udara negara itu.
Pada 23 Juli lalu, sistem pertahanan udara Suriah mampu menghancurkan keempat rudal yang ditembakkan oleh jet tempur Israel.
Menurut laporan media, Rusia telah memperkuat sistem pertahanan rudal Suriah, yang membatasi serangan udara Israel di negara itu.
Jet-jet tempur Zionis secara berkala menyerang sasaran di Suriah karena diamnya masyarakat internasional.
Rudal-rudal yang ditembakkan oleh jet-jet tempur Zionis sering ditembak jatuh oleh Pertahanan Udara Suriah.
Baca Juga : Pertemuan Presiden Iran dengan Utusan Khusus Yaman
Suriah telah berulang kali meminta PBB dan negara-negara Barat untuk menghakimi pelanggaran terhadap kedaulatannya oleh rezim Zionis, tetapi permintaan ini telah diabaikan oleh badan internasional dan negara-negara Barat.