Idul Ghadir Dirayakan Di Berbagai Negara

Idul Ghadir Dirayakan Di Berbagai Negara

Tehran, Purna Warta Bersamaan dengan Iran, Muslim Syiah di berbagai negara di kawasan itu merayakan Idul Ghadir, yang menandai hari ketika Nabi Islam mengangkat Ali bin Abi Thalib as sebagai penggantinya dan pemimpin umat Islam berikutnya.

Muslim di Yaman mengadakan rapat umum besar-besaran pada hari Minggu (17/7) di ibukota Sana’a untuk menandai acara keagamaan.

Baca Juga : Iran Memuji Irak Dalam Mempromosikan Dialog Regional

Rakyat Irak juga mempersiapkan diri untuk merayakan hari besar Ghadir Khum. Para kepala suku Irak berharap bahwa hari raya Ghadir Khum akan menjadi simbol persatuan Syiah dan Sunni serta Muslim Irak dan dunia lainnya. Tempat-tempat suci Irak disiapkan dan didekorasi untuk perayaan Idul Ghadir.

Tempat suci Imam Ali as, Imam pertama Syiah, dihiasi dengan karangan bunga pada kesempatan Idul Ghadir.

Di Karbala, pada kesempatan Idul Ghadir, tempat-tempat suci Imam Husain as dan Abbas as dihiasi dengan bunga-bunga selain menggantungkan spanduk-spanduk hias atas nama Imam Syi’ah pertama. Di Kazimain dan Samarra, tempat suci dua Imam Syiah as dihiasi dengan bunga pada hari-hari besar.

Menurut media lokal Irak, gubernur Najaf, Karbala, Basra, Dhi Qar, Diwaniyeh, Maysan, Wasit, Diyala, Babil dan Muthanna mengumumkan penutupan resmi kantor-kantor pemerintah yaitu provinsi-provinsi yang terletak di selatan dan tengah Irak pada hari raya Ghadir Khum.

Baca Juga : Keselarasan White Helmets dengan Teroris di Suriah

Juga di Pakistan, sebuah pertemuan besar orang diadakan di kota Lahore, ibu kota negara bagian Punjab, dengan partisipasi tokoh-tokoh Iran dan tokoh politik dan agama Pakistan. Perlu dicatat bahwa Abouzar Ruhi, penyanyi lagu epik himne populer “Salam Farmandeh” atau “Halo Panglima”, yang telah menjadi sangat populer baik di Iran maupun negara-negara lain di kawasan itu, juga hadir dalam acara Lahure. Para peserta upacara menunjukkan persatuan dan solidaritas di antara umat Islam sebagai saudara dan saudari untuk mempertahankan nilai-nilai Islam dalam menghadapi konspirasi pecah belah umat.

Orang-orang Turki Muslim lainnya di dunia merayakan Idul Ghadir, begitu pula orang-orang Turki di propinsi Hatay. Pada kesempatan tersebut, masyarakat Hatay biasanya memasak makanan khas yang disebut “Hirisi”, yang dibuat dengan mencampurkan daging kurban dengan gandum dan memasaknya dalam kuali besar dan membagikan makanan tersebut kepada warga sekitar, terutama keluarga berpenghasilan rendah.

Mereka pergi ke tempat-tempat suci dan menyalakan serta membakar kemenyan dan berdoa di sana kemarin, menurut Heber Turk.

Baca Juga : Menlu Iran Mencemooh Retorika Biden Tentang Senjata Nulklir Iran Yang Tidak Berdasar

Menjelang hari raya Ghadir, banyak pedagang dan pemilik toko di kota tersebut yang tidak membuka tempat kerja dan ikut memeriahkan.

Juga di Diyarbakir timur merayakan Idul Ghadir dengan membagikan bantuan “Ihsan”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *