Beirut , Purna Warta – Pemimpin gerakan perlawanan Hizbullah di Lebanon mendesak umat Islam di seluruh dunia untuk mengutuk keras setiap langkah yang diambil oleh negara mana pun menuju normalisasi hubungan dengan Israel.
Sayyid Hasan Nasrullah menyampaikan pernyataan tersebut dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada hari Senin (2/10) dalam rangka peringatan kelahiran Nabi Muhammad (SAW).
“Negara mana pun yang bergerak menuju normalisasi dengan Israel harus dikutuk karena langkah ini sama saja dengan meninggalkan Palestina dan memperkuat musuh Zionis, dan hal ini tidak boleh ditoleransi,” kata pemimpin Hizbullah itu.
Baca Juga : Iran: Angkatan Darat Gelar Latihan Drone Militer Skala Besar di Seluruh Negeri
Nasrullah dengan jelas merujuk pada upaya terbaru Amerika Serikat untuk membujuk Arab Saudi agar menormalisasi hubungannya dengan rezim Israel.
Di bagian lain pidatonya, Nasrullah mendesak umat Islam untuk memenuhi tanggung jawabnya terhadap rakyat Palestina dan Masjid Al-Aqsa.
“Umat Muslim harus memikul tanggung jawab atas apa yang terjadi pada orang-orang Palestina dan Masjid Al-Aqsa yang pemberani, dan Zionis harus mendengar suara dunia Muslim sehubungan dengan kiblat pertama umat Islam.”
Baca Juga : Biden Desak Kongres AS untuk Setujui Bantuan Ukraina yang Tidak Termasuk dalam Kesepakatan
Negara-negara Arab dan Muslim telah mengkritik Riyadh karena tetap membuka pintu terhadap dorongan baru Amerika Serikat untuk mencapai kesepakatan normalisasi antara Arab Saudi dan Israel, dengan mengatakan bahwa hal itu merupakan pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina dan mendorong rezim Israel untuk mengintensifkan agresi mereka.
Di bagian lain pidatonya, Nasrullah menyinggung perang media Barat terhadap negara-negara Muslim, yang menurutnya bertujuan untuk melemahkan negara-negara tersebut dan mencapai tujuan yang belum terwujud melalui perang.
“Musuh menggunakan perang media, yang juga dikenal sebagai perang lunak, untuk melemahkan berbagai negara-negara di dunia dan untuk mencapai tujuan-tujuan mereka yang pada kenyataannya telah gagal, seperti berbagai perang militer yang mereka luncurkan selalu gagal,” kata Nasrullah.
Baca Juga : Sana’a Siap Capai Kesepakatan Komprehensif Mengenai Tahanan
Ia juga menunjuk pada masalah ekonomi yang dihadapi Suriah dan pengungsian sejumlah besar penduduknya akibat perang teroris yang disponsori Barat melawan Damaskus, dan menekankan bahwa Amerika Serikat adalah penyebab utama di balik krisis pengungsi Suriah.
“Pihak utama yang bertanggung jawab atas masuknya pengungsi ke Lebanon adalah pihak yang mengobarkan perang di Suriah, yaitu pemerintah AS,” kata pemimpin Hizbullah itu.