Al-Quds, Purna Warta – Seorang pemimpin Hamas mengatakan bahwa bantuan Syahid Soleimani untuk poros perlawanan Palestina telah sedikit terungkap sejauh ini, menambahkan bahwa Republik Islam Iran telah memberikan jaminan bahwa mereka akan terus mendukung perlawanan Palestina.
Salah satu pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Palestina, menggambarkan hubungan antara Syahid Haj Qassem Soleimani dan pemimpin militer dan politik Hamas secara mendalam.
Dalam sebuah wawancara dengan Al-Mayadin, Hamdan merujuk pada dukungan Komandan Soleimani untuk pertempuran Furqan (perlawanan terhadap invasi Zionis 22 hari ke Gaza pada 2009-2009) dan mengatakan: “Syahid Soleimani Bersama dan dekat dengan pertempuran Furqan dan sejalan dengan poros perlawanan.”
Pemimpin Hamas itu juga mengatakan, apa yang selama ini terungkap tentang peran Syahid Soleimani dalam mendukung poros perlawanan Palestina hanyalah sebagian kecil dari semua fakta.
“Adalah Syahid Soleimani yang memutuskan untuk mengirim rudal Cornet ke Jalur Gaza dan telah dilakukannya,” kata Hamdan, sembari membenarkan pernyataan sekretaris jenderal Hizbullah tentang pengiriman rudal Cornet dari Suriah ke Hizbullah dan Hamas melalui mediasi Syahid Soleimani.
Pemimpin Hamas juga menegaskan bahwa latihan perlawanan yang disebut “Dukungan Kuat” baru-baru ini tidak hanya untuk latihan menanggapi agresi musuh, tetapi juga sejalan dengan proyek pembebasan Palestina.
Dia juga menunjuk pada peran penting Syahid Soleimani dalam menyatukan barisan semua kekuatan poros perlawanan di wilayah tersebut melawan Zionis dan rezim penjajah yang arogan dan berkata: “Sardar Qaani pun seperti Syahid Soleimani dalam mendukung poros perlawanan, terutama poros perlawanan Palestina.”
“Komandan Salami telah menginformasikan kepada kami bahwa posisi Republik Islam Iran dalam mendukung poros perlawanan akan tetap seperti sebelumnya dan kami mempercayai Republik Islam Iran,” kata Hamdan, sembari menekankan bahwa Front Perlawanan telah menjadi lebih kuat dan lebih terintegrasi dari sebelumnya.
Dia juga mengatakan tentang kompromi beberapa penguasa Arab dengan rezim Zionis: “Para kompromis yang melalaikan Quds akan merasakan penyesalannya.”
Dia menekankan “Proses normalisasi relasi dengan rezim Zionis di daerah tidak mencerminkan realitas kehendak ummat; Sebaliknya, bahwa hal itu justru memperlihatkan wajah sebenarnya dari para kompromis kepada warga negara mereka sendiri.”
“Proses kompromi harus dihadapi dan Israel tidak boleh dibiarkan menyusup lebih jauh,” katanya.
Baca juga: JubKomite Perlawanan Palestina: Rudal Cornet di Gaza Telah Mengubah Anggapan Israel