Eks Menlu Lebanon: Situasi Pemilu Sesuai dengan Barisan Muqawamah

Eks Menlu Lebanon: Situasi Pemilu Sesuai dengan Barisan Muqawamah

Beirut, Purna Warta Mantan Menteri Luar Negeri Lebanon menjelaskan pengamatannya mengenai situasi Pemilu yang memihak barisan Muqawamah dan menyatakan bahwa pengumuman hasil penghitungan pemilu lebanon merupakan deklarasi kekalahan lawan Muqawamah.

Adnan Hassan Mansour, eks Menlu Lebanon, mengamati situasi positif Pemilu Lebanon dan mengatakan bahwa bangsa Lebanon sudah bersiap untuk Pemilu ini. Situasi Lebanon secara gamblang dan secara kuantitas memihak barisan Muqawamah serta hasil penghitungan suara akan diumumkan di waktunya.

Baca Juga : Akhir Waktu Pemungutan Suara Pemilu Lebanon

“Situasi sangat positif. Semua warga Lebanon siap untuk meramaikan pemungutan suara, khususnya Pemilu kali ini merupakan pemilihan kunci, karena Parlemen baru memikul tugas yang sangat urgen. Mereka harus menghadapi krisis yang telah lama menjangkiti Lebanon. Mulai dari kesulitan kondisi ekonomi dan biaya hidup hingga nilai mata uang dan transfer keuangan yang dilakukan secara ilegal yang sampai mengurangi anggaran negara. Begitu pula krisis sosial, ekonomi, kesehatan dan pendidikan, Parlemen baru harus menyelesaikan masalah ini,” jelasnya.

Menlu di periode 2011-2014 ini menambahkan, “Secara universal, kecondongan bangsa Lebanon sekarang adalah mendukung Muqawamah dan poros resistensi. Pemilu ini bermaknakan bahwa Lebanon sekarang melihat serta merasakan aktifitas Muqawamah dalam membangun masyarakat dan melawan usaha-usaha musuh versus Lebanon. Muqawamah telah memberikan keamanan kepada Lebanon dan di dalam negeri, mereka juga berdampak positif. Oleh karena itu, kami menanti partai pendukung Muqawamah berhasil dan menang dalam Pemilu.”

Baca Juga : Daerah Zeinabiah di Damaskus setelah Serangan Israel

Mengenai intervensi Amerika Serikat akan urusan dalam negeri Lebanon, Eks Menlu Mansour menjelaskan, “Saya yakin bahwa kemajuan poros Muqawamah di Kawasan ataupun eksistensi Muqawamah di Lebanon telah menghancurkan politik AS. Karena hal inilah, AS intervensi dan aktif di Lebanon dengan merasuki komoditas dan organisasi. Dengan demikian mereka menyetir dan mendukung mereka secara politik dan keuangan. Namun hal ini tidak serta merta menyampaikan AS pada targetnya, menjauhkan Lebanon dari Muqawamah atau sebaliknya dan mengusir Beirut dari laman dunia Arab.

“Yang diinginkan Lebanon dari Muqawamah adalah negara merdeka dan bebas yang mampu menjaga kedaulatannya dan menolak politik dikte asing. Lebanon tidak ingin politik normalisasi dengan musuh Israel,” tegasnya.

“Dapat saya katakan bahwa situasi Lebanon secara jelas dan secara mayoritas memihak, sesuai dengan jalan Muqawamah. Hasil Pemilu akan diumumkan di akhir penghitungan suara. Semua upaya pihak asing akan gagal untuk menggulingkan poros Muqawamah atau barisan Muqawamah beserta siapapun Wakil Muqawamah di dalam Lebanon. Fakta ini akan segera kita lihat di lapangan,” yakinnya.

Baca Juga : Bagaimana Media Barat Mensucikan Bercak Dosa di Perang Ukraina?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *