Dubes AS: Netanyahu Incar Normalisasi dengan Saudi

Blok Kanan Mogok Rapat, Politik Israel Makin Kacau

Tel Aviv, Purna Warta – Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel, Thomas R. Nides mengatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memiliki sejumlah rencana besar untuk masa depan Israel termasuk normalisasi hubungan dengan Arab Saudi. Akan tetapi, ia berpendapat bahwa rencana-rencana tersebut takkan terealisasi selama Netanyahu masih memiliki masalah dalam rumah tangga rezim Zionis.

Baca Juga : Demonstrasi Besar-besaran Warga Yaman Kutuk Pembakaran Al-Qur’an di Swedia

Dalam pernyataannya pada Jumat (20/1) yang dimuat Times of Israel, Nides tampak menyadari tantangan-tantangan yang dimiliki oleh kabinet Netanyahu ini. Menurutnya, sejumlah upaya bersama antara Israel dan AS masih dapat dilaksanakan namun progresnya akan bergantung pada tingkat kondusifitas intra pemerintahan Tel Aviv.

“PM telah mengatakan bahwa ia ingin melakukan hal-hal besar. Kami juga ingin melakukan hal-hal besar. Namun jika kita ingin mencapai hal-hal tersebut, seharusnya kita tidak punya ‘masalah dalam rumah tangga’. Karena itu jika ia (Netanyahu) dapat menangani hal-hal yang menjadi keresahan kami dengan efektif (maka hal-hal besar itu dapat tercapai),” ujar Nides sembari menyorot komitmen administrasi AS yang berpendirian pada solusi dua negara sebagai upaya penyelesaian konflik Palestina dan Israel.

Nides merupakan dubes AS yang dikirim oleh Presiden Joe Biden pada Desember 2021 lalu. Ia disebut-sebut memiliki jasa besar dalam mengembangkan hubungan bilateral Washington-Tel Aviv sepanjang tahun 2022 di masa pemerintahan koalisi Yair Lapid dan Naftali Bennett.

Termasuk terkait kedatangan Presiden Joe Biden ke Israel dan selanjutnya Arab Saudi yang membuat Saudi membuka wilayah udaranya untuk maskapai Israel untuk pertama kalinya dalam sejarah. Keputusan tersebut dipuji Washington sebagai langkah pertama menuju normalisasi Riyadh dan Tel Aviv.

Netanyahu bertekad melanjutkan dan merampungkan normalisasi tersebut sesaat setelah ia kembali ke kantor Perdana Menteri berkat koalisinya dengan partai-partai garis keras Israel. Namun bisa jadi justru keberadaan koalisinya itu yang akan menjadi kendala bagi Netanyahu untuk mewujudkan normalisasi tersebut.

Baca Juga : Langkah Politik Negara-Negara Arab untuk Jalin Hubungan dengan Suriah

Hal ini dikarenakan keberadaan partai-partai sayap kanan Zionis dalam pemerintahan akan menciptakan kerusuhan di Tepi Barat dan seluruh wilayah pendudukan dengan keputusan-keputusan sembrono mereka. Konsekuensinya adalah eskalasi tensi dan kecaman publik internasional mulai dari dunia Arab hingga dunia Barat pro solusi dua negara termasuk Amerika Serikat.

Meski begitu, Biden berniat tetap menjalin hubungan dengan Tel Aviv. Biden telah memerintahkan Jake Sullivan selaku Penasehat Keamanan Nasional untuk melakukan rentetan rapat marathon dengan jajaran pejabat tinggi Israel. Mendagri AS Antony Blinken juga dikabarkan mendapat perintah serupa dan akan mengunjungi Israel dalam waktu dekat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *