Dua Diplomat Rusia Tewas Dalam Ledakan Kabul

Dua Diplomat Rusia Tewas Dalam Ledakan Kabul

Kabul, Purna Warta Kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan mengkonfirmasi bahwa dua diplomat kedutaan tewas dalam ledakan di Kabul pada Senin (5/9).

“Pada 5 September, pukul 10:50 waktu Kabul, seorang militan tak dikenal meledakkan sebuah alat peledak di sekitar pintu masuk bagian konsuler Kedutaan Besar Rusia di Kabul,” kata kementerian itu.

Baca Juga : Rusia Hentikan Pasokan Gas Eropa Sampai Sanksi Barat Dihapus

“Akibat serangan itu, dua pegawai misi diplomatik tewas dan ada juga korban di antara warga Afghanistan.”

Laporan media lokal mengatakan pasukan keamanan Afghanistan telah mengepung daerah itu sambil menunggu penyelidikan atas ledakan tersebut.

Sebelumnya, Polisi Kabul mengatakan seorang pembom bunuh diri meledakkan bahan peledak di dekat pintu masuk kedutaan Rusia di Kabul dan menambahkan bahwa penyerang ditembak mati oleh penjaga bersenjata saat dia mendekati gerbang bagian konsuler.

“Penyerang, bunuh diri sebelum mencapai target yang akhirmya dikenali dan ditembak oleh penjaga kedutaan Rusia (Taliban) … belum ada informasi tentang korban,” Mawlawi Sabir, kepala polisi distrik tempat serangan itu terjadi, mengatakan kepada Reuters.

Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, organisasi teroris ISIS telah melakukan serangkaian ledakan di ibukota Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga : Liz Truss Menjadi Perdana Menteri Inggris

Pada hari Jumat, sebuah ledakan di luar sebuah masjid di Afghanistan menewaskan seorang ulama pro-Taliban dan sejumlah warga sipil.

Negara yang dilanda perang itu telah bergulat dengan ketidakamanan yang meningkat di tengah kebangkitan kelompok teroris ISIS sejak tahun lalu.

Komunitas minoritas Syiah di Afghanistan telah menjadi sasaran kelompok teroris beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, sebuah tren yang telah mengambil proporsi yang mengkhawatirkan sejak pengambilalihan oleh Taliban pada Agustus tahun lalu.

Komunitas Hazara, kelompok etnis paling miskin di negara itu, menyumbang sekitar 22 persen dari populasi negara itu.

ISIS memiliki pijakan di Afghanistan timur dan utara, khususnya di Nangarhar, yang dianggap sebagai bentengnya di negara yang dilanda perang itu.

Baca Juga : Jenderal Iran: Kehadiran Israel di Kawasan Tidak Sah

Taliban secara teratur menyerang tempat persembunyian yang dicurigai sebagai ISIS, dengan pejabat kelompok bersikeras bahwa pasukan mereka telah mengalahkan ISIS, tetapi para analis mengatakan kelompok teroris itu masih beroperasi di seluruh negeri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *