HomeTimur TengahDiplomat Rusia Jawab Tuduhan Terhadap Iran Masalah Perundingan Wina

Diplomat Rusia Jawab Tuduhan Terhadap Iran Masalah Perundingan Wina

Wina, Purna Warta Utusan Rusia untuk organisasi internasional yang berbasis di Wina dengan sinis menuduh mereka yang menuduh pemerintah baru Iran menunda dimulainya kembali perundingan JCPOA, dan menekankan bahwa Amerika Serikat sendiri telah menghabiskan waktu selama dua bulan untuk pembicaraan Wina.

Mikhail Ulyanov, perwakilan Rusia untuk organisasi internasional yang berbasis di Wina, Austria, berbicara kepada pejabat AS yang menuduh Iran menunda dimulainya kembali pembicaraan Wina dalam usaha untuk menghidupkan kembali JCPOA, dan menekankan bahwa pihak Washington sendiri lah yang telah menghabiskan waktu untuk pembicaraan tersebut.

Baca Juga : AS Akan Jadi Tuan Rumah Pertemuan “Kesepakatan Abraham” yang Diikuti Israel dan UEA

Dalam sebuah pesan yang diposting di halaman Twitter-nya, Lawrence Norman, seorang reporter untuk surat kabar Amerika The Wall Street Journal menuduh pemerintah baru Iran telah melakukan penundaan dimulainya kembali pembicaraan Wina dalam usaha untuk menghidupkan kembali JCPOA dan menulis dengan sinis: “Enam bulan dan tujuh hari Sejak awal perundingan (Wina untuk Kebangkitan JCPOA) pada tanggal 2 April 2021, yang mencakup jangka waktu dua bulan dan 18 hari perundingan  dengan sisanya periode adalah tiga bulan dan 19 hari sejak pemerintahan baru Iran, sehingga periode dua abulan dan 18 hari ini akan ditinjau alasan penundaannya.”

Menanggapi pesan Norman, Ulyanov menekankan bahwa Amerika Serikat sendiri yang telah melakukan pengunduran diri selama waktu dua bulan untuk mempersiapkan pembicaraan Wina.

“Demi akurasi, kita tidak boleh lupa bahwa pemerintahan baru Iran dibentuk pada akhir Agustus, yang berarti akan membutuhkan waktu kurang dari dua bulan untuk terbentuk,” tulisnya. Adapun Amerika Serikat, butuh dua bulan untuk mempersiapkan pembicaraan Wina (untuk menghidupkan kembali JCPOA). “

Baca Juga : Hamas: Penuhi Tuntutan Kami! Atau Tawanan Israel Tak Akan Pernah Pulang 

Dalam beberapa pekan terakhir, para pejabat dalam pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah berulang kali menuduh pemerintahan baru Iran membuang-buang waktu dan keengganannya untuk kembali ke pembicaraan Wina.

Namun, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Husein Amir-Abdollahian, menegaskan pada hari Jumat (8 Oktober) mengenai rencana Iran untuk kembali ke pembicaraan Wina, dan mengatakan: “Kami sedang menyelesaikan rencana dan strategi di pemerintahan yang ketiga belas ini.”

Dia kemudian mengingatkan: “Untuk pemerintahan baru, yang merupakan pemerintahan yang aktif dan berorientasi pada hasil, sangat penting bahwa kepentingan dan hak rakyat Iran dijamin sepenuhnya dalam negosiasi.”

“Kami tidak akan membuang waktu kami dalam negosiasi,” katanya.

Baca Juga : Pasukan Israel Lepaskan Tembakan ke Area Pertanian Gaza

Amir Abdullahian menambahkan: “Kami mengawasi perilaku Amerika dan mengukurnya, dan jika perilaku Amerika positif dana didasarkan pada pengembalian penuh kepada komitmen mereka dan tiga negara Eropa, kami dapat optimis tentang hasil pembicaraan Wina.”

Selain itu, pada tahun 2015, Iran mencapai kesepakatan dengan negara-negara yang disebut P5+1 untuk menyelesaikan ketegangan atas program nuklirnya. Terlepas dari pengakuan Badan Energi Atom Internasional tentang kepatuhan Iran terhadap semua kewajibannya, pemerintah AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian pada Mei 2018.

Meskipun  AS mengakui kegagalan kebijakan tekanan maksimum terhadap Iran, pemerintahan Biden telah menolak untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk kembali ke JCPOA dan telah secara efektif menempatkan kembali kebijakan Trump terhadap Iran dalam agenda.

Baca Juga : Pemukim Israel Merusak Mobil Warga Palestina di Beit Iksa

Republik Islam Iran telah menekankan bahwa, mengingat Amerika Serikat telah menjadi pihak yang melanggar perjanjian, maka Washington harus kembali ke perjanjian dengan pencabutan sanksi, dan bahwa pemenuhan kewajiban AS perlu dilakukan.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here