Tehran, Purna Warta – Diplomat Iran, Mohammad Ebrahim Taherian, mengecam kejahatan brutal dan serangan teroris yang terjadi di ibukota Afghanistan.
Perwakilan khusus Iran untuk urusan Afghanistan itu juga mengatakan bahwa perdamaian dan keamanan dapat dibangun di Afghanistan hanya melalui konsensus di antara semua kelompok Afghanistan.
Diplomat Iran itu berharap perang dan konflik di Afghanistan dapat berakhir secepat mungkin sehingga umat muslim dan rakyat Afghanistan tidak lagi menyaksikan tragedi seperti itu di bulan suci Ramadhan.
Serangan kekerasan itu terjadi seminggu setelah Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya mulai menarik pasukan dan perangkat keras militer mereka dari Afghanistan.
Presiden AS Joe Biden mengatakan penarikan pasukan akan selesai pada 11 September.
Taliban telah mengeluarkan peringatan, berjanji akan menyerang pasukan AS jika mereka gagal mundur sesuai jadwal.
Baca Juga : Dituduh Kirim Pasukan Ke Yaman, Ini Bantahan Dubes Iran
Selain itu, Kepala Mahkamah Iran Ebrahim Raeisi juga menyatakan simpati kepada rakyat Afghanistan pada hari Minggu (9/5).
Dalam sebuah pesan, Raeisi menyampaikan belasungkawa kepada Afghanistan atas aksi teror di Kabul dan syahidnya puluhan siswi.
“Foto-foto insiden yang memilukan itu melukai perasaan setiap manusia yang mempunyai hati,” ungkapnya.
Raeisi juga menyatakan bahwa menargetkan anak-anak dan remaja yang tidak bersalah di bulan suci Ramadhan adalah pekerjaan para pengecut yang brutal.
“Perang tanpa henti melawan terorisme dan pendudukan adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan negara-negara kawasan dari situasi yang menyedihkan ini,” kata Kepala Mahkamah tersebut.