Tel Aviv, Purna Warta – Dilansir dari The Times of Israel, tercatat lebih dari 110.00 demonstran menghadiri unjuk rasa anti pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di sejumlah kota Israel. Massa berkumpul di titik-titik yang telah ditentukan di Tel Aviv, Yerusalem, Haifa dan Beersheba.
Baca Juga : Gempa Berkekuatan 4,4 SR Guncang Suriah
Di Yerusalem, massa berkumpul di jalan Hanassi dekat wisma Presiden Isaac Herzog. Massa mengibarkan bendera Bintang Daud sembari menyanyikan lagu kebangsaannya. “Mayoritas (orang Israel) tidak melegitimasi tirani,” tulis salah satu banner yang dibawa demonstran.
Dalam aksi yang digelar setiap malam minggu ini, massa kembali mengecam keputusan administrasi Netanyahu yang membatasi otoritas Pengadilan Tinggi Israel. Keputusan tersebut dinilai mencederai demokrasi bahkan membunuh demokrasi secara diam-diam. Massa relijius yang menggunakan kippa juga nampak hadir di tengah-tengah demonstran.
Sejumlah nama besar dan politisi juga menghadiri aksi ini. Shaul Meridor, politisi 46 tahun yang pernah menjadi kepala sebuah departemen di Kementerian Ekonomi rezim Zionis dan beberapa jabatan penting lainnya berorasi di hadapan massa. “Demokrasi perlahan-lahan akan jatuh. Kita harus berjuang dan melawan. Ini bukanlah tentang Arab atau Yahudi, relijius atau sekuler, ini adalah rumah bersama yang harus kita lindungi,” tegasnya.
Tokoh-tokoh oposisi Netanyahu seperti Benny Gantz dan Yair Lapid juga tak ketinggalan ambil peran. Gantz mengikuti aksi ini pekan lalu dan berorasi di hadapan massa. Sedangkan Lapid yang hadir di antara ratusan ribu massa di Tel Aviv, vokal bercuit di laman Twitter pribadinya.
Baca Juga : Uskup Agung: Siapa Yang Dukung Perjuangan Palestina harus Dukung Suriah
“Masyarakat yang mencintai negaranya pasti datang untuk memperjuangkan demokrasi, pengadilan, konsep kehidupan setara dan konsep kehidupan yang baik,” tulisnya. Lapid kemudian menulis bahwa ia bersumpah takkan menyerah sampai mereka menang.