Riyadh, Purna Warta – Di akhir konferensi, para hadirin dan petinggi partisipan konferensi dewan kerja sama teluk di Jeddah mengeluarkan sebuah deklarasi dan menegaskan ikut andil mereka dalam langkah strategis AS.
Dalam deklarasi tersebut dituliskan bahwa petinggi negara-negara partisipan dalam konferensi menegaskan fokus diplomatik dalam upaya mencegah Iran mengembangkan senjata pembunuh massal.
Baca Juga : Sering Lupa, di Pidato Konferensi Jeddah-pun, Joe Biden Salah
Dikutip dari media al-Jazeera, para petinggi negara hadirin dalam konferensi Jeddah membahas upaya serta metode pengembangan kerja sama untuk meningkatkan kemampuan pencegahan serta pertahanan negara-negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk Persia.
Dalam catatan deklarasi konferensi dewan kerja sama teluk di Jeddah, disebutkan keputusan para petinggi negara untuk mengembangkan koordinasi dalam struktur pengembangan kemampuan pencegahan bersama dalam menghadapi ancaman bersama sistem drone. Bahkan mereka menekankan kontinuitas konferensi bersama Arab-AS di tahun-tahun selanjutnya.
Para hadirin juga menyambut baik penegasan Presiden AS Joe Biden yang menekankan urgennya partisipasi dalam langkah strategis untuk tahun-tahun ke depan di Barat Asia. Mereka juga mengungkapkan kesatuan misi dan pandangan terkait Kawasan agar tercipta stabilitas, dan merekapun menegaskan gerak lazim dalam struktur kesepakatan ini.
Dalam deklarasi juga disebutkan bahwa Presiden Joe Biden menekankan upayanya dalam menciptakan perdamaian nan adil, universal dan langgeng di Barat Asia.
Para petinggi negara partisipan juga menekankan darurat jalan keluar adil dalam konflik Palestina-Israel berasaskan opsi dua kedaulatan dan program inovasi Arab. Mereka juga menegaskan pentingnya untuk menghentikan semua langkah sepihak yang menghancurkan opsi dua kedaulatan dan menjaga martabat sejarah yang ada di al-Quds.
Baca Juga : Saudi: Buka Perbatasan Udara Tidak Ada Kaitannya dengan Relasi Riyadh-Tel Aviv
Terkait Iran, mereka mengusulkan agar Tehran bekerjasama dengan IAEA dan mengumumkan dukungannya akan kesepakatan larangan pengembangan senjata nuklir dan kesucian Kawasan dari senjata pembunuh massal.
Negara-negara partisipan konferensi Jeddah menegaskan keputusannya untuk meningkatkan upaya-upaya Kawasan dan internasional dalam memerangi terorisme, mencegah dukungan finansial kepada kelompok berbahaya ini dan melawan setiap aksi- aktifitas yang membahayakan keamanan serta stabilitas Kawasan. Mereka juga mengecam aksi serangan terorisme kepada sipil, fasilitas nuklir Saudi dan Emirat.
Para partisipan juga mengecam serangan teroris ke kapal-kapal perdagangan di Selat Hormuz dan Bab al-Mandeb. Mereka mendukung penuh pemerintahan Irak, keamanan serta stabilitasnya dan memuji peran positif Irak dalam memudahkan hubungan dan membangun kepercayaan negara-negara Asia Barat.
Selain mendukung gencatan senjata Yaman dan menyambut pembentukan Dewan Pimpinan Yaman serta darurat opsi politik, para petinggi negara-negara partisipan konferensi Jeddah mengajak semua pihak Yaman untuk memulai perundingan di bawah pengawasan PBB.
Mereka juga menegaskan jalan keluar politik dalam krisis Suriah demi menjaga persatuan, pemerintahan Damaskus dan menjawab tuntutan bangsa Suriah.
Baca Juga : Pengakuan Mantan Perdana Menteri Inggris: Era Dominasi Barat Telah Berakhir
Selain dukungan ke pemerintah Lebanon, mereka juga menyatakan dukungannya ke keamanan, stabilitas Beirut serta semua rekonstruksi lazim dalam upaya memperbaiki kondisi ekonomi Lebanon.
Para hadirin konferensi juga menegaskan upaya menemukan jalan keluar krisis Libya berasaskan resolusi Dewan Keamanan PBB. Selain penekanan akan darurat Pemilu kepresidenan dan parlemen secepat mungkin, mereka juga menegaskan darurat penarikan mundur semua pemain-pemain bayaran asing dari Libya.
Terkait Sudan, mereka mendukung upaya stabilisasi Sudan, menyempurnakan tahap transisi dan bantuan ke negara ini dalam upaya menyelesaikan krisis ekonomi.
Masalah Mesir dan keamanan perairannya juga tak luput dari sorot mata para petinggi ini. Mereka mendukung keamanan perairan Kairo dan langkah menyelesaikan krisis Bendungan al-Nahdah dengan cara diplomatis demi menjaga kepentingan bersama dan membantu kemajuan Kawasan.
Para hadirin juga menekankan penghormatan akan dasar serta aturan internasional, kedaulatan setiap negara dan menanggalkan metode arogansi serta mengancam. Mereka mengupayakan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Afganistan dan menghadapi ancaman terorisme di Kabul.
Baca Juga : Biden Tegaskan AS Tidak Akan Tinggalkan Timur Tengah
Mereka juga mengumumkan dukungannya terhadap Qatar yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 dan menegaskan dukungan dalam setiap langkah sukses penyelenggaraan acara akbar tersebut.