Damaskus: Amerika Tidak Mementingkan Kebutuhan Para Korban Gempa

Damaskus: Amerika Tidak Mementingkan Kebutuhan Para Korban Gempa

Damaskus, Purna Warta Sambil mengecam kebijakan demagogis Barat yang dilakukan dengan kedok kemanusiaan, Kementerian Luar Negeri Suriah menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak mementingkan kebutuhan korban gempa di Suriah akan sumber energi mereka.

Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk pertemuan yang disebut sebagai pembantu korban gempa di Suriah dan Turki, yang diadakan tanpa koordinasi dengan pemerintah negara ini.

Baca Juga : Perjalanan Kedua Qaani ke Daerah yang Dilanda Gempa di Suriah

Suriah, yang menyatakan bahwa negara ini telah mengalami bencana dan seharusnya diundang untuk menghadiri pertemuan ini, melanjutkan: Mereka yang menyelenggarakan pertemuan ini mencegah partisipasi para aktivis kemanusiaan terpenting yang juga tergabung dalam organisasi non-pemerintah Suriah.

Kantor berita resmi Suriah (SANA) mengutip pernyataan organisasi ini, melaporkan bahwa metode penyelenggara dan mempolitisasi aksi kemanusiaan ini telah menunjukkan dirinya dalam kelanjutan sanksi ilegal, tidak manusiawi dan tidak bermoral terhadap rakyat Suriah.

Damaskus menyatakan bahwa pasukan Amerika secara ilegal mencuri ribuan barel minyak Suriah dan menyelundupkannya, Pasukan ini tidak mementingkan kebutuhan para korban gempa akan sumber energi tersebut.

Kementerian Luar Negeri Suriah menunjukkan bahwa pesan rakyat Suriah kepada penyelenggara pertemuan ini adalah bahwa perbaikan minimal kondisi kemanusiaan dan penghidupan para korban gempa membutuhkan adanya kemauan politik yang jujur ​​dan penghapusan kolektif segera dan tanpa syarat kebijakan hukuman terhadap bangsa ini.

Baca Juga : Yaman Siap Lakukan Tindakan Apapun Untuk Lawan Kehadiran Militer Asing

Selain pencurian minyak Suriah, Badan Intelijen Luar Negeri Rusia baru-baru ini mengumumkan bahwa Amerika Serikat terus menggunakan kelompok-kelompok teroris di bawah kendalinya di Suriah untuk melemahkan posisi pemerintah yang sah di negara ini.

Badan Intelijen tersebut menambahkan bahwa Amerika Serikat berencana untuk mengirim puluhan kendaraan yang dilengkapi dengan senapan mesin dan rudal berat ke kelompok-kelompok teroris di Suriah.

Institusi pemerintah Rusia ini melanjutkan dengan menyatakan bahwa kerjasama erat Amerika Serikat dengan teroris, termasuk ISIS, menunjukkan terorisme negara.

Badan Intelijen pemerintah Rusia ini juga mengumumkan bahwa Washington berencana membentuk brigade teroris di Suriah untuk memprovokasi konflik di barat daya, tengah negara, dan timur Efrat.

Menurut peringatan itu, AS mengoordinasikan operasi sabotase ISIS dari pangkalan militernya di Al-Tanf di Homs, Suriah.

Menurut dinas intelijen luar negeri Rusia, Amerika Serikat berencana menggunakan teroris di Suriah untuk menculik tentara Rusia dan Iran.

Baru-baru ini, Matt Gaetz, perwakilan Republik dari negara bagian Florida, yang mempresentasikan RUU penarikan pasukan Amerika dari Suriah, menjelaskan bahwa teroris yang disponsori oleh Washington untuk perang melawan pemerintah Suriah memegang bendera ISIS.

Baca Juga : Serangan Artileri Tentara Saudi Sebabkan 3 Warga Sipil Tewas

Para anggota Dewan Perwakilan AS baru-baru ini menolak usulan resolusi yang mengharuskan pemerintah negara ini untuk menarik militer AS dari Suriah dalam waktu 180 hari, dengan penolakan itu militer AS terus akan terus menduduki utara dan timur Suriah serta mencuri minyak dan sumber daya alam negara tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Suriah, mengecam kunjungan ilegal Kepala Staf Gabungan Angkatan Darat Amerika Serikat ke timur laut negara ini, dan menegaskan bahwa Amerika Serikat harus segera berhenti melanggar hukum internasional.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *