Tel Aviv, Purnawarta – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mendarat di bandara internasional Ben Gurion pada Rabu (13/7) pagi. Kunjugan ini merupakan kunjungannya ke-10 ke Israel dan merupakan yang pertama kali semenjak ia menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat. Sesampainya di Israel, ia mengungkapkan bahwa rasanya ia seperti ‘pulang ke rumah’.
Baca Juga: Sabar, Israel Sadar Normalisasi dengan Saudi Butuh Waktu
Setibanya di bandara, Biden disambut oleh jajaran pejabat dan elit Israel. Ia kemudian berpidato dalam upacara penyambutan tersebut. “Hubungan antara rakyat Israel dan Amerika Serikat itu sangat dalam. Dari generasi ke generasi, hubungan itu semakin berkembang. Kita saling berinvestasi satu sama lain, kita memiliki mimpi yang sama,” ujarnya.
Dalam pidatonya, Biden mengaku bangga menjadi bagian dari sejarah Israel. “Saya katakan sekali lagi, anda tidak perlu menjadi Yahudi untuk menjadi Zionis,” tukasnya. Perdana Menteri Israel Yair Lapid bahkan menyebut Biden sebagai ‘seorang Zionis yang hebat dan salah satu teman terbaik yang pernah dimiliki Israel’.
Biden akan menghabiskan 48 jam di Israel dan Tepi Barat dengan agenda perjalanan yang meliputi pertemuan dengan jajaran petinggi Israel, kunjungan ke fasilitas sistem keamanan Israel, museum holocaust Yad Vashem, menghadiri upacara pembukaan olimpiade Maccabiah Jewish, mengunjungi rumah sakit warga Palestina di Yerusalem Timur dan bertemu dengan Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas di Bethlehem.
Baca Juga : Iran Minta Swedia Segera Bebaskan Nouri
Biden telah menemui sejumlah pejabat tinggi Israel termasuk Perdana Menteri Yair Lapid beserta koalisinya Naftali Bennett, Presiden Isaac Herzog dan mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Selanjutnya, Biden akan lepas landas ke Arab Saudi untuk menghadiri KTT regional negara-negara Arab GCC+3 sebelum akhirnya kembali ke Amerika Serikat pada Minggu (17/7).