HomeTimur TengahBiden Memperpanjang Keadaan Darurat terhadap Suriah

Biden Memperpanjang Keadaan Darurat terhadap Suriah

Damaskus, Purna Warta Dengan menyalahgunakan konsep keamanan nasional, presiden Amerika Serikat memperpanjang keadaan darurat di Suriah selama satu tahun kedepan.

Terlepas dari kembalinya Suriah ke Liga Arab dan pergerakan sebagian besar negara menuju normalisasi hubungan dengan Damaskus, Amerika Serikat masih berusaha mengganggu opini dunia dan memprovokasi pemerintah-pemerintah untuk melawan negara ini.

Baca Juga : Kemarahan Amerika atas Kembalinya Suriah ke Liga Arab

Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada Selasa pagi bahwa dia telah memperpanjang keadaan darurat di Suriah selama satu tahun lagi.

Presiden Amerika tentang keputusan ini, mengklaim: Tindakan rezim Assad tetap menjadi ancaman mendesak bagi keamanan nasional dan kebijakan luar negeri AS.

Dalam pernyataan yang penuh dengan klaim tak berdasar, Gedung Putih mengutip perkataan Biden: Tindakan ini adalah untuk mengatasi keamanan nasional yang luar biasa dan tidak biasa, kebijakan luar negeri serta ancaman ekonomi terhadap Amerika Serikat yang ditimbulkan oleh tindakan pemerintah Suriah dalam mendukung terorisme, pendudukannya yang terus berlanjut di [sebagian] Lebanon, upaya memperoleh senjata pemusnah massal dan program rudal, dan merusak upaya Dunia yang sedang dilakukan untuk menstabilkan dan membangun kembali Irak.

Sambil menuduh pemerintah Suriah menciptakan ketidakstabilan di kawasan Asia Barat, dalam pernyataan ini disebutkan: Tindakan dan kebijakan rezim Suriah, termasuk yang berkaitan dengan senjata kimia dan dukungan untuk organisasi teroris, terus menjadi ancaman yang luar biasa bagi keamanan nasional, kebijakan luar negeri, dan ekonomi Amerika Serikat. Selain itu, Amerika Serikat mengutuk kekerasan brutal dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh rezim Assad dan para pendukungnya, Rusia dan Iran.

Keadaan darurat pemerintah AS terhadap Suriah disetujui pada 11 Mei 2004 dengan dalih palsu terhadap Damaskus, dan telah diperpanjang setiap tahun sejak saat itu. Menurut perintah Biden, situasi ini akan berlangsung hingga 11 Mei 2024.

Baca Juga : Negosiator Utama Iran: Peluang Untuk Menyelamatkan JCPOA Tidak Terbuka Selamanya

Biden juga memberi tahu kongres melalui surat resmi kepada kepala Parlemen dan Senat AS tentang perpanjangan keadaan darurat terhadap Suriah.

Sementara itu, kemarahan pemerintah Amerika Serikat atas kembalinya Suriah ke Liga Arab setelah dua belas tahun krisis diungkapkan dalam pernyataan Vedant Patel, wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri negara ini, yang mengatakan bahwa Damaskus tidak pantas untuk kembali ke organisasi ini.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here