Tel Aviv, Purna Warta – Ratusan pasukan cadangan yang tergabung dalam unit elit angkatan udara Israel pada Selasa (27/6) menulis surat penolakan untuk bertugas. Mereka menuntut proses perombakan judisial di parlemen Israel dihentikan.
Baca Juga : Kelanjutan Serangan Udara terhadap Posisi Teroris di Idlib, Suriah
Mereka mengancam akan terus mangkir apabila proses tersebut terus berjalan. “Selama tindakan sewenang-wenang untuk menghancurkan pemerintahan demokratis ini berlanjut, kami akan berhenti bertugas,” bunyi surat tersebut.
Dilansir dari Times of Israel, pusat komando militer Israel menanggapi hal tersebut dengan nada keras. Mereka mengatakan akan mendisiplinkan tentaranya yang mangkir. Meski begitu, mereka menyatakan takkan melakukan tindakan apa-apa terhadap pasukan cadangan yang mengancam takkan mau ditugaskan.
Selain itu, ratusan pasukan cadangan tersebut juga menggelar demonstrasi di depan rumah Menteri Hukum Israel, Yeriv Levin. Demonstrasi tersebut dikelola oleh organisasi Brothers in Arms. Organisasi tersebut menghimpun pasukan cadangan Israel dari berbagai unit militer.
Laporan menyebutkan setidaknya polisi menangkap 6 orang dalam aksi tersebut karena membakar ban, berdebat dengan aparat dan berusaha menutup jalan. Polisi menggunakan pepper spray untuk membubarkan massa.
Baca Juga : Yaman Peringatkan Koalisi Saudi Untuk Tidak Memikirkan Perang dengan Yaman
“Kami akan meningkatkan unjuk rasa kami dalam minggu-minggu yang akan datang demi karakter negeri ini, bangsa Israel harus mengerahkan seluruh daya dan upayanya untuk bergabung dalam gerakan ini guna mengawal demokrasi,” ujar Brothers in Arms dalam pernyataan resminya.